Wisata Tulungagung Menuju Era Baru

Jumat, 11 Juli 2025 | 10:07:52 WIB
Wisata Tulungagung Menuju Era Baru

JAKARTA - Keindahan alam Tulungagung terus menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Hamparan pantai yang memesona hingga geopark yang tengah dipersiapkan menunjukkan bahwa daerah ini memiliki daya tarik tersendiri. Namun, seiring dengan geliat pembangunan yang mulai mengarah pada percepatan, sektor pariwisata Tulungagung masih menanti lompatan besar, terutama dari sisi infrastruktur penunjang.

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tulungagung, Yuli Murniingsih, mengungkapkan bahwa lokasi wisata yang tersebar di berbagai wilayah Tulungagung sejatinya sudah menarik dan layak dikunjungi. Sayangnya, akses menuju lokasi-lokasi tersebut belum memadai. Hal ini menjadi tantangan utama dalam mengembangkan sektor pariwisata secara optimal.

"Kalau dilihat secara visual, lokasi wisata kita itu sebenarnya sudah bagus, nyaman untuk dikunjungi. Yang jadi masalah sekarang adalah akses menuju ke sana," ungkap Yuli.

Di tengah harapan peningkatan kunjungan wisatawan, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) menjadi sorotan penting. Proyek JLS diyakini akan menjadi pintu masuk baru yang mempercepat konektivitas antardaerah, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi pariwisata lokal untuk berkembang.

Namun menurut Yuli, pembangunan jalur utama saja belum cukup. Perlu perhatian serius terhadap akses penghubung antara JLS dan titik-titik lokasi wisata. Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan menjadi aspek krusial yang harus menjadi prioritas, terutama dalam menyambut target penyelesaian JLS tahun ini.

"Harapannya mulai tahun ini sudah bisa digarap. Pak Bupati juga sudah mulai bergerak. Karena dampak positif dari pariwisata itu bukan hanya pada destinasi, tapi juga menyentuh ekonomi masyarakat sekitar. Bahkan pertanian juga akan terdorong jika akses jalannya bagus," ujarnya.

Yuli menambahkan bahwa perhatian terhadap sektor pariwisata sudah masuk dalam misi kedua pemerintahan Bupati Maryoto Birowo. Hal ini tentu membawa angin segar bagi pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.

"Kalau kita tidak bergerak cepat, kita akan tertinggal. JLS ditargetkan selesai tahun ini, maka akses-akses menuju ke sana juga harus segera diperbaiki," lanjutnya.

Selain infrastruktur jalan, posisi geografis Tulungagung yang dekat dengan Bandara Dhoho di Kediri dan rencana pembangunan jalur tol juga disebut sebagai peluang strategis. Faktor ini akan semakin memperkuat daya tarik wisata Tulungagung, terutama jika transportasi udara dan darat dapat tersambung secara efisien ke pusat-pusat destinasi.

Potensi wisata di Tulungagung memang tidak main-main. Selain kawasan pantai yang menjadi primadona, kawasan geopark yang tengah disiapkan juga diproyeksikan menjadi ikon baru. Bila telah ditetapkan secara resmi, geopark ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga destinasi edukatif yang bernilai budaya dan ilmiah tinggi.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Tulungagung masih menghadapi tantangan lain yang juga tak kalah penting, yakni persoalan sampah kiriman di kawasan pantai. Meski pengelolaan sampah di area wisata sudah berjalan dengan baik, Yuli menggarisbawahi adanya sampah yang terbawa arus dari sungai dan laut yang kadang tiba-tiba muncul di lokasi wisata.

"Itu bukan sampah dari dalam destinasi wisata, tapi kiriman dari sungai yang bisa jadi berasal dari wilayah kota. Ini perlu kesadaran bersama, karena dampaknya dirasakan oleh masyarakat pesisir dan destinasi wisata kita," tegasnya.

Masalah sampah menjadi refleksi penting bahwa pengembangan pariwisata tak hanya soal pembangunan fisik. Kesadaran kolektif dari masyarakat, terutama dalam menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, merupakan bagian penting dari keberlanjutan sektor ini.

Yuli berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya sungai yang menjadi jalur utama sampah menuju laut dan pantai. Menurutnya, upaya menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya untuk mendukung pariwisata, tetapi juga demi kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat secara umum.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata, pengembangan sektor pariwisata Tulungagung optimistis bisa dipercepat. Terlebih lagi, adanya dukungan dari infrastruktur strategis seperti Jalur Lintas Selatan dan Bandara Dhoho menjadi penanda bahwa Tulungagung siap menjadi bagian penting dari peta wisata nasional.

Secara keseluruhan, perjalanan pengembangan wisata di Tulungagung memang masih panjang. Namun, dengan komitmen yang kuat dan strategi yang terarah, bukan tidak mungkin keindahan Tulungagung akan semakin dikenal dan diminati wisatawan dari berbagai daerah.

Terkini