JAKARTA - Edukasi tentang kesehatan kini menjadi bagian penting dalam upaya menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bahagia. Langkah konkret ini terlihat dalam program pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang menyapa anak-anak Panti Asuhan Nurul Qalbi di Kota Ternate, Maluku Utara.
Berlokasi di kaki Gunung Gamalama, tepatnya di Kelurahan Mangga Dua, panti asuhan tersebut menjadi tempat berlangsungnya kegiatan edukatif yang diinisiasi oleh BKKBN Provinsi Maluku Utara. Meski bertempat sederhana, suasana di lingkungan panti begitu hangat, mencerminkan semangat dan antusiasme anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut.
Sebanyak 30 anak dari panti asuhan itu terlibat aktif dalam kegiatan bertajuk “Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja” yang digelar. Kegiatan ini bukan sekadar program kesehatan biasa. Ia dikemas dengan pendekatan menyenangkan lewat komunikasi, informasi, edukasi (KIE), layanan konseling, hingga pemeriksaan medis dasar.
Anak-anak terlihat begitu antusias sejak awal acara dimulai. Sesi tanya jawab menjadi momen paling interaktif, di mana para peserta diberi ruang untuk mengungkapkan rasa ingin tahu mereka seputar tubuh dan kesehatan reproduksi. Salah satu peserta, Bagir, tak ragu untuk mengangkat tangan dan bertanya dengan polos namun serius, “Bagaimana cara menghindari penyakit terkait kesehatan reproduksi?”
Pertanyaan tersebut dijawab secara lugas dan hangat oleh narasumber dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Maluku Utara, Dini Fachruddin, Amd.Keb., yang dengan sabar menjelaskan bahwa pencegahan dapat dimulai dari pola hidup sehat dan menjaga kebersihan diri.
“Menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan hindari perilaku berisiko,” jawab Dini tegas, namun tetap ramah.
Ia juga mengingatkan pentingnya remaja memahami fungsi tubuh dan bahaya infeksi menular seksual. Edukasi ini dianggap vital, terutama dalam membentuk generasi muda yang sadar dan bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
“Dengan pemahaman yang baik, remaja bisa lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan diri,” ujar Dini menambahkan.
Lebih dari sekadar edukasi kesehatan, kegiatan ini juga mengusung misi membentuk karakter dan moral remaja. Anak-anak dibekali pengetahuan tentang proses pubertas, pentingnya membangun relasi yang sehat, serta menjaga diri dan menghargai sesama.
BKKBN Maluku Utara dalam program ini tak hanya berfokus pada sisi medis. Mereka berupaya menciptakan ruang belajar yang menyenangkan dan memberdayakan, khususnya bagi anak-anak panti asuhan yang memiliki keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan.
Melalui pendekatan yang edukatif dan penuh kehangatan, kegiatan ini menumbuhkan semangat anak-anak untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari upaya mencintai diri sendiri. Kebahagiaan mereka pun terpancar dari senyum yang merekah saat kegiatan berlangsung.
Program ini juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan remaja secara inklusif. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan, yang sering kali terabaikan dari segi akses layanan kesehatan, menjadi prioritas dalam kegiatan yang mengedepankan nilai kesetaraan dan keadilan ini.
Tidak hanya itu, kegiatan tersebut selaras dengan semangat yang digaungkan BPS bahwa Provinsi Maluku Utara menjadi wilayah dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di Indonesia tahun 2025. Kebahagiaan yang terwujud bukan hanya sekadar angka statistik, tetapi nyata dalam senyum anak-anak saat menerima perhatian dan pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Melalui kegiatan ini, BKKBN Maluku Utara berharap tercipta generasi muda yang tak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki pemahaman utuh tentang tubuh dan tanggung jawab sosial. Pendidikan kesehatan seperti ini menjadi investasi jangka panjang bagi pembentukan keluarga berkualitas di masa depan.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan memiliki visi keluarga berkualitas,” tutur perwakilan dari BKKBN dengan penuh optimisme.
Dengan adanya pembinaan berkelanjutan dan sinergi antara lembaga seperti BKKBN dan IBI, anak-anak panti seperti yang ada di Nurul Qalbi berpeluang lebih besar untuk tumbuh dengan bekal yang memadai. Edukasi semacam ini menjadi pelengkap penting dalam pengasuhan sehari-hari, terutama di lingkungan yang penuh kasih seperti panti asuhan.
Harapan ke depan, kegiatan serupa bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak anak-anak, tak hanya di Kota Ternate, tapi juga di wilayah lain di Indonesia. Karena sejatinya, pendidikan kesehatan merupakan hak setiap anak, tanpa terkecuali.
Kegiatan di Panti Asuhan Nurul Qalbi menjadi gambaran kecil bahwa intervensi yang tepat bisa membawa dampak besar bagi kehidupan remaja. Dengan memberi pengetahuan yang akurat dan menyenangkan, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan dunia modern dengan sikap yang bijak dan sehat.