Karier Baru di Luar Negeri untuk Lulusan Kesehatan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 12:57:50 WIB
Karier Baru di Luar Negeri untuk Lulusan Kesehatan

JAKARTA - Peluang karier di bidang kesehatan kini semakin luas, tak hanya terbatas pada layanan medis dalam negeri. Bagi para lulusan kesehatan, khususnya perawat, hadirnya kesempatan menjadi tenaga kesehatan KAIGO di Jepang membuka jalur karier baru yang menjanjikan di ranah internasional.

Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal SDM Kesehatan berkolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam menyelenggarakan Seminar Peningkatan Kompetensi Pekerja KAIGO 2025. Acara yang berlangsung di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta ini menjadi bagian dari upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia yang akan bekerja di bidang perawatan lansia di Jepang.

Kerja sama ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, tetapi juga menjadi jembatan bagi generasi muda Indonesia untuk meniti karier internasional dengan profesionalisme tinggi.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal SDM Kesehatan, dr. Yuli Farianti, menyampaikan bahwa sistem perawatan lansia di Jepang menjadi model rujukan yang patut dicontoh. Negara tersebut telah membangun sistem KAIGO yang profesional, terstruktur, dan berbasis pelayanan yang berorientasi pada martabat lansia.

“Sekitar 20 persen dari 30 ribu lulusan perawat D3 setiap tahun berasal dari Poltekkes Kemenkes. Ini potensi besar yang harus kita arahkan ke pasar kerja global,” ujar dr. Yuli Farianti.

Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas lulusan harus disertai dengan pembaruan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan internasional, terutama dalam menghadapi era persaingan tenaga kerja antarnegara.

Lebih lanjut, dr. Yuli juga menyinggung tantangan demografi nasional yang tak kalah penting. Menurutnya, Indonesia akan menghadapi lonjakan populasi lansia di masa mendatang. “Pada tahun 2045, jumlah penduduk lansia Indonesia diprediksi mencapai 50 juta jiwa. Ini menuntut kita untuk memiliki sistem pelayanan lansia yang kuat dan tenaga kerja yang terampil di bidang tersebut,” jelasnya.

Inilah mengapa investasi dalam pendidikan dan pelatihan caregiver menjadi sangat krusial. Melalui seminar ini, para peserta diperkenalkan dengan sistem KAIGO Jepang, termasuk materi pelatihan serta mekanisme sertifikasi internasional yang dapat diakses oleh tenaga kesehatan dari Indonesia.

Dukungan dari Jepang pun terasa nyata melalui kehadiran Kepala Perwakilan JICA Indonesia, Takeda, yang turut memberikan semangat kepada peserta. Ia menyampaikan bahwa Jepang berkomitmen penuh dalam membina kerja sama ini, dan berharap agar semakin banyak tenaga kesehatan Indonesia yang menjadikan KAIGO sebagai jalur karier yang berkelas.

“Kami melihat KAIGO bukan sekadar pekerjaan, tetapi profesi yang memiliki nilai sosial tinggi. Kami ingin mendorong generasi muda Indonesia untuk menjadikannya sebagai karier masa depan yang bermartabat,” tutur Takeda.

Tak hanya mendatangkan pemangku kebijakan dari Jepang, JICA juga menghadirkan pakar dari Kementerian Kesehatan Jepang yang menjelaskan secara langsung isi modul pelatihan KAIGO. Materi tersebut mencakup teknik perawatan lansia, pemahaman budaya kerja di Jepang, hingga prosedur sertifikasi yang berlaku secara internasional.

Para peserta seminar yang hadir terdiri dari tenaga pendidik, perwakilan Poltekkes, dan institusi pelatihan tenaga kesehatan di Indonesia. Mereka menyambut baik inisiatif ini karena membuka akses pembelajaran berbasis praktik langsung dan kurikulum bertaraf global.

Selain itu, kerja sama ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan sektor kesehatan. Dengan memberikan peluang penempatan kerja ke luar negeri melalui jalur formal dan terstandarisasi, Indonesia turut memperluas kontribusinya dalam lanskap tenaga kesehatan global.

Langkah ini sejalan dengan transformasi sistem kesehatan nasional yang sedang dijalankan Kementerian Kesehatan. Tak hanya berfokus pada layanan dalam negeri, tetapi juga menyiapkan tenaga kesehatan yang tangguh, profesional, dan mampu bersaing di tingkat internasional.

Tak bisa dimungkiri, kebutuhan tenaga caregiver di Jepang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk lansia. Sistem KAIGO yang mengedepankan empati, ketelitian, dan keahlian dalam merawat lansia menjadi acuan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, keterlibatan Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang ini menjadi langkah strategis dan relevan dengan perkembangan global.

Seminar Peningkatan Kompetensi Pekerja KAIGO ini pun menjadi simbol keseriusan Indonesia dalam mencetak tenaga kesehatan unggul yang siap berkontribusi di manapun mereka berada. Hal ini juga membuka cakrawala baru bagi lulusan kesehatan yang ingin meniti karier secara lebih luas dan bermakna.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, institusi pendidikan, dan mitra internasional seperti JICA, peluang ini menjadi harapan cerah bagi para lulusan kesehatan untuk meraih masa depan yang lebih baik, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam panggung pelayanan kesehatan dunia.

Terkini