JAKARTA - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman terus berupaya memberikan akses kepemilikan rumah yang terjangkau bagi masyarakat melalui program perumahan subsidi. Salah satu program utama yang disediakan adalah Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP). Program ini memberikan kemudahan pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memiliki rumah dengan harga yang lebih murah dan cicilan yang ringan.
Kebutuhan akan hunian yang layak terus menjadi fokus utama pemerintah, terutama bagi mereka yang selama ini kesulitan memiliki rumah pribadi. Dalam upaya memperluas jangkauan sosialisasi program ini, Kementerian Perumahan menggandeng institusi pendidikan sebagai mitra strategis, salah satunya Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Kerja Sama Strategis dengan Universitas Katolik Parahyangan
Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Menteri PKP Maruarar Sirait mengajak UNPAR untuk turut aktif menyebarluaskan informasi program rumah subsidi kepada masyarakat. Dalam pertemuan yang dihadiri Rektor UNPAR Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D, beserta jajaran dan Ketua Ikatan Alumni UNPAR Tracy Tardia, Menteri Maruarar menegaskan pentingnya peran kampus dalam mendukung program pemerintah.
“Kami juga akan bekerja sama dengan kampus-kampus untuk sosialisasi terkait pentingnya program perumahan,” ujar Menteri Maruarar, yang kebetulan merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNPAR. Melalui kolaborasi ini, diharapkan kampus mampu menjadi jembatan informasi yang efektif dan menyentuh berbagai kalangan, terutama di lingkungan pendidikan.
Fokus pada Pegawai dan Tenaga Pendukung Kampus
Menteri Maruarar menyoroti bahwa di lingkungan universitas, banyak pegawai yang hingga kini belum memiliki rumah pribadi. Tidak hanya staf akademik, namun juga tenaga pendukung seperti satuan pengamanan dan petugas kebersihan, yang merupakan bagian dari ekosistem kampus, juga memerlukan perhatian khusus terkait kebutuhan rumah.
“Kami melihat bahwa pegawai di lingkungan universitas belum memiliki rumah sendiri, termasuk petugas kebersihan dan satpam. Oleh karena itu, program perumahan subsidi ini sangat penting bagi mereka,” jelasnya. Pendekatan ini bukan hanya soal memenuhi kebutuhan fisik, tapi juga memberi rasa aman dan kepastian bagi para pekerja yang mendukung kelancaran aktivitas kampus sehari-hari.
Respon Positif dari Universitas Katolik Parahyangan
Dukungan penuh dari UNPAR dalam program ini juga tercermin dari pernyataan Rektor Prof. Tri Basuki Joewono. Ia menyambut baik inisiatif pemerintah dan mengapresiasi langkah yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat.
“Dalam pertemuan itu kami berdiskusi terkait program dan kebijakan di sektor perumahan yang pro rakyat. Kami berharap pertemuan ini dapat memastikan langkah UNPAR dalam mendukung program Pemerintah untuk membangun manusia dan bangsa Indonesia,” ungkap Prof. Tri Basuki.
Keterlibatan UNPAR diharapkan tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga dapat menjadi contoh nyata kampus yang peduli dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat luas. Ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab sosial institusi pendidikan yang lebih besar.
Membangun Masa Depan yang Lebih Baik Lewat Rumah Layak
Program KPR FLPP merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyediakan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan bunga ringan dan persyaratan yang mudah, program ini bertujuan mendorong kepemilikan rumah yang layak dan nyaman. Kerja sama dengan institusi pendidikan seperti UNPAR dapat mempercepat pencapaian tujuan ini dengan memperluas cakupan sosialisasi.
Memiliki rumah sendiri tidak hanya soal kepemilikan aset, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup, keamanan, dan stabilitas sosial. Ketika pegawai universitas dan tenaga pendukungnya dapat menikmati rumah yang layak, mereka akan lebih fokus dalam bekerja dan berkontribusi bagi kemajuan pendidikan dan masyarakat.
Langkah Strategis Pemerintah dalam Perumahan
Langkah Menteri Maruarar yang melibatkan kampus dalam sosialisasi program perumahan subsidi merupakan strategi yang tepat. Kampus sebagai pusat pendidikan dan komunitas memiliki jaringan luas dan pengaruh yang kuat dalam penyebaran informasi. Selain itu, lingkungan kampus adalah salah satu kelompok yang belum sepenuhnya tersentuh program kepemilikan rumah yang memadai.
Melalui pertemuan ini, terjalin sinergi yang positif antara pemerintah dan dunia akademik. Semangat kolaborasi ini diharapkan mampu menginspirasi pihak lain untuk turut serta mendorong keberhasilan program perumahan subsidi.