JAKARTA - Perjalanan akademik Sandi Ferdiansyah, dosen muda Program Studi Tadris Bahasa Inggris di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, tekad, dan dukungan yang tepat dapat membuka pintu kesempatan di panggung dunia. Dari ruang kelas di Jember, ia kini melangkah menuju salah satu universitas ternama di Australia.
Tidak banyak yang tahu bahwa capaian ini diraih melalui proses panjang. Sandi harus menempuh berbulan-bulan persiapan, mulai dari menyusun proposal riset yang detail, menyiapkan dokumen dengan cermat, hingga melewati seleksi dan wawancara yang ketat. Setiap tahap menjadi ujian tersendiri yang membentuk dirinya, baik secara akademis maupun personal.
“Setiap tahap adalah proses pembelajaran yang menambah wawasan, membentuk mental, dan mengasah kemampuan saya, baik sebagai akademisi maupun sebagai pribadi,” kenang Sandi.
Meraih Dua Beasiswa Sekaligus
Prestasi yang dicapai Sandi semakin istimewa karena ia berhasil mendapatkan dua beasiswa internasional bergengsi sekaligus. Pertama adalah International Research Training Program (iRTP) dari Pemerintah Australia, dan kedua adalah Macquarie University Excellence Research Scholarship.
Kedua beasiswa ini akan membiayai studinya di jenjang doktoral di Macquarie University, Sydney. Dalam program tersebut, Sandi akan meneliti pembelajaran berbasis cerita digital (digital storytelling) sebagai sarana meningkatkan keterampilan interkultural siswa. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan ekologi pendidikan, menggabungkan literasi digital, nilai budaya, dan keberlanjutan.
Dengan topik yang relevan dengan tantangan pendidikan global, riset Sandi diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan metode belajar yang inklusif dan inovatif.
Dukungan yang Menguatkan Langkah
Di balik kesuksesan ini, Sandi tidak berjalan sendirian. Dukungan dari kampus, rekan sejawat, dan keluarga menjadi fondasi yang menguatkan perjalanannya. Ia menyadari bahwa tanpa bantuan tersebut, pencapaiannya mungkin tidak akan terwujud.
“Tanpa dukungan moril dan materil dari UIN KHAS Jember, saya mungkin takkan berdiri di titik ini. Mereka adalah bagian dari perjalanan saya,” ujarnya.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hepni, M.M., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa dosen UIN KHAS mampu bersaing secara global.
“Kami bangga memiliki dosen seperti Pak Sandi yang mampu membawa nama baik universitas ke kancah internasional dan mengukir prestasi yang membanggakan,” tutur Hepni.
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Dr. M. Khusna Amal, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan. Ia yang sejak awal mendukung penuh rencana studi ke luar negeri Sandi, menilai capaian ini sebagai bukti keunggulan kompetitif dosen UIN KHAS.
“Keberhasilan Sandi menyabet beasiswa bergengsi dari pemerintah Australia menjadi bukti nyata bagi keunggulan kompetitif dan komparatif dari dosen UIN KHAS Jember untuk bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Penelitian dengan Dampak Luas
Topik penelitian yang diangkat Sandi memiliki potensi besar untuk diaplikasikan secara luas, terutama di era digital yang terus berkembang. Melalui pembelajaran berbasis cerita digital, siswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami nilai budaya yang berbeda, membangun empati, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Pendekatan ekologi pendidikan yang ia gunakan menekankan keseimbangan antara teknologi, budaya, dan keberlanjutan. Konsep ini tidak hanya relevan bagi dunia pendidikan di Australia, tetapi juga dapat diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan mutu pembelajaran lintas budaya.
Dengan dukungan fasilitas riset di Macquarie University, Sandi optimis dapat menghasilkan temuan yang bermanfaat. Ia berharap penelitiannya menjadi jembatan pengetahuan antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam bidang pendidikan bahasa dan literasi digital.
Inspirasi bagi Generasi Akademisi Muda
Kisah Sandi memberi pesan bahwa peluang internasional bukanlah sesuatu yang mustahil bagi akademisi Indonesia. Dengan perencanaan matang, kerja keras, dan kemauan belajar, kesempatan untuk menembus panggung global terbuka lebar.
Perjalanan yang ia tempuh menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan tidak mengenal batas geografis. Dari sebuah kota di Jawa Timur, seorang dosen dapat melangkah menuju universitas ternama di belahan dunia lain, membawa misi pendidikan dan riset yang bermanfaat bagi banyak orang.
Capaian ini juga menjadi motivasi bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti lain untuk berani mengajukan diri dalam program beasiswa internasional. Dukungan dari lingkungan sekitar, seperti yang dialami Sandi, menjadi faktor penting yang memperkuat langkah seseorang dalam mencapai tujuan.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Keberhasilan Sandi bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang penuh tantangan sekaligus peluang. Studi doktoralnya di Macquarie University akan membuka kesempatan kolaborasi riset, publikasi internasional, dan pengembangan program pendidikan yang lebih inovatif di tanah air.
Sandi berharap dapat membawa pulang ilmu, pengalaman, dan jaringan internasional untuk membangun kontribusi nyata bagi pendidikan Indonesia. Ia ingin menginspirasi lebih banyak akademisi muda agar percaya bahwa mimpi besar dapat dicapai, asal diiringi usaha yang konsisten.
Kisahnya adalah cerminan bahwa dedikasi, dukungan, dan keyakinan mampu mengubah langkah kecil menjadi pencapaian besar. Dari Jember menuju Sydney, ia membawa semangat untuk terus belajar, berbagi, dan menginspirasi.