JAKARTA - Di tengah derasnya arus mode modern yang kerap identik dengan sesuatu yang futuristik, tren fashion tahun 2025 justru bergerak ke arah yang sederhana namun sarat makna. Dari Milan hingga New York, dunia fashion kini tengah dilanda fenomena baru bernama nonnacore—gaya yang terinspirasi dari para nonna atau nenek-nenek Italia dengan ciri khas scarf sutra warna-warni yang selalu menghiasi kepala mereka.
Bukan sekadar aksesori biasa, scarf sutra ini kini dianggap sebagai simbol nostalgia, keanggunan, sekaligus keberanian untuk tampil berbeda. Item klasik ini berhasil menjelma menjadi ikon fashion global, dikenakan oleh para selebriti papan atas hingga pecinta fashion sehari-hari yang ingin menambahkan sentuhan chic tanpa banyak usaha.
Tren nonnacore tidak hadir begitu saja. Media mode internasional mencatat popularitasnya mulai meningkat sejak sejumlah selebriti besar tampil percaya diri dengan scarf di kepala mereka. Rihanna, misalnya, mengenakan scarf Valentino seharga 650 dolar atau sekitar Rp10 juta yang langsung mencuri perhatian di Beverly Hills. Kendall Jenner bahkan menjadikan scarf sutra sebagai pusat kampanye untuk Gucci. Dari momen inilah, scarf nonnacore perlahan menjadi simbol fashion global.
“Memakai scarf di kepala sekarang sangat populer, tapi yang bikin menarik, scarf yang sama bisa dipakai sebagai dasi leher, crop top, belt, bahkan sarong,” jelas Dawn Del Russo, stylist asal New York saat diwawancarai The Post.
Mode yang Terjangkau dan Penuh Makna
Salah satu keistimewaan nonnacore adalah aksesibilitasnya. Tidak seperti tren fashion lain yang menuntut pembelian koleksi desainer dengan harga selangit, scarf nonnacore bisa ditemukan di mana saja. Lemari lama, thrift store, atau butik vintage bisa menjadi sumber inspirasi gaya.
“Scarf cerah dan berkualitas sedang booming karena serbaguna dan tahan lama. Ini tren yang cocok untuk semua orang, bahkan saat ekonomi lagi sulit,” tambah Del Russo.
Hal inilah yang membuat tren ini tidak sekadar fenomena eksklusif, melainkan gerakan fashion inklusif. Semua orang bisa mencoba tanpa harus menguras kantong.
Jejak Identitas Budaya
Bagi sebagian orang, tren ini tidak hanya sekadar gaya. Ada pula yang memandang nonnacore sebagai bentuk penghargaan terhadap identitas budaya. Arianna Lombardo (30), penata rambut asal Long Island, mengaku memiliki keterikatan personal dengan tren ini.
“Sebagai orang Italia, aku seneng sekali dengan nonna-nonna, akhirnya dapat apresiasi fashion yang pantas,” katanya.
Di sisi lain, scarf ala nenek Italia juga dianggap membawa energi positif bagi pemakainya. Arianne Antonio (31), seorang publicist asal Brooklyn, mengatakan bahwa scarf bisa menjadi penyemangat di tengah kesibukan hidup modern.
“Dengan semua hal yang bikin stres sekarang, orang butuh sesuatu yang seru dan berwarna dalam hidup mereka,” ujarnya. Menurutnya, scarf sederhana ini bisa membuat orang merasa nyaman, lucu, sekaligus menambah variasi gaya sehari-hari.
Panduan Praktis Gaya Nonnacore
Tren ini semakin populer juga berkat tutorial-tutorial yang tersebar di media sosial. Lombardo, misalnya, membagikan cara memakai scarf ala nonnacore kepada lebih dari 82 ribu pengikutnya.
Berikut langkah mudah untuk mencoba gaya ini:
-Bentangkan scarf persegi besar, lalu lipat menjadi segitiga.
-Letakkan di kepala dengan sisi datar menempel di dahi.
-Ikat kedua ujung di bagian belakang kepala dengan simpul yang kuat.
-Biarkan sisa scarf menjuntai untuk menciptakan kesan elegan.
-Sesuaikan warna dan motif scarf dengan outfit agar tampil chic tanpa berlebihan.
Dengan teknik sederhana ini, siapa pun bisa membawa nuansa Mediterania ke dalam gaya sehari-hari.
“Scarf nonnacore di atas kepala ini, bagaikan Anda liburan ke Mediterania,” kata Emily Bargeron (40), kurator pakaian vintage asal Georgia.
Lebih dari Sekadar Tren
Fenomena nonnacore di tahun 2025 menunjukkan bahwa dunia mode tidak selalu harus bergerak maju dengan sesuatu yang rumit. Justru, kembalinya gaya klasik ini mengajarkan arti kesederhanaan yang elegan, sekaligus penghormatan pada generasi terdahulu yang telah membentuk estetika fashion.
Kini, scarf bukan lagi sekadar pelengkap busana, melainkan simbol perjalanan budaya, ekspresi diri, dan kenangan yang membalut kepala banyak nonna di Italia. Seiring semakin banyaknya orang yang mengadopsi gaya ini, nonnacore bukan hanya soal mode, melainkan cara untuk menghadirkan kehangatan, warna, dan rasa percaya diri ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain, nonnacore adalah bukti bahwa dalam dunia fashion, keanggunan sejati sering kali lahir dari hal-hal paling sederhana.