KAI Tambah 54 Kereta untuk Perkuat Angkutan Lebaran 2025 adalah Upaya Maksimal Antisipasi Lonjakan Penumpang

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:18:08 WIB
KAI Tambah 54 Kereta untuk Perkuat Angkutan Lebaran 2025 adalah Upaya Maksimal Antisipasi Lonjakan Penumpang

JAKARTA – Dalam langkah antisipatif menghadapi lonjakan penumpang selama periode mudik Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI merespons dengan menambah 54 kereta api baru. Keputusan ini menjadikan total perjalanan kereta yang akan dioperasikan selama periode Angkutan Lebaran 2025 mencapai 9.572 perjalanan. Rentang waktu operasi ini dijadwalkan mulai dari 21 Maret hingga 11 April 2025.

Pertambahan kereta ini adalah langkah strategis KAI untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman mereka. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan, “Ada tambahan 54 lagi ini betul-betul untuk mengantisipasi kalau ada penambahan dari masyarakat yang ingin naik kereta api di masa angkutan Lebaran.”

Fasilitas dan Kapasitas yang Ditingkatkan

Dengan tambahan ini, KAI kini menyediakan total 4.568.838 tempat duduk. Angka ini sudah termasuk layanan untuk kereta api jarak jauh, lokal, dan wisata. Diharapkan dengan kapasitas yang besar ini, KAI dapat memberikan lebih banyak alternatif dan kenyamanan bagi para penumpang. Sistem pelayanan yang terkoordinasi ini diharapkan mampu menjaga standar keselamatan dan kenyamanan penumpang selama perjalanan.

Pemudik juga disarankan untuk merencanakan perjalanan mereka secara lebih matang, dengan pembelian tiket yang dapat dilakukan kurang dari 30 hari sebelum keberangkatan untuk kereta api lokal, dan kurang dari 7 hari untuk jenis perjalanan lainnya. Hingga 25 Februari 2025, sudah tercatat penjualan sebanyak 1.279.341 tiket.

Prediksi Arus Mudik dan Balik Lebaran

KAI memperkirakan puncak arus mudik akan berlangsung pada 28 Maret 2025, tepatnya kurang 3 hari menjelang Lebaran. Sementara, arus balik diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 6 April 2025, yaitu H+5 setelah Lebaran. Mengingat prediksi ini, para calon penumpang diimbau untuk lebih awal dalam memesan tiket agar tidak menghadapi risiko kehabisan tiket pada saat-saat krusial tersebut.

Upaya ini bukan hanya ditujukan agar masyarakat dapat mudik dengan lebih mudah, tetapi juga dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di jalan raya yang selalu menjadi problem besar setiap tahunnya. Dengan lebih banyak penumpang yang memilih moda transportasi kereta api, diharapkan beban jalan raya akibat kendaraan pribadi dapat berkurang drastis.

Analisis Sebagai Solusi Transportasi Mudik

Keputusan KAI ini tentu merupakan langkah yang diapresiasi banyak pihak. Mengingat setiap tahunnya periode mudik Lebaran selalu diiringi dengan peningkatan jumlah pemudik yang cukup signifikan. Hal ini tentu menuntut kesiapan infrastruktur, termasuk moda transportasi publik seperti kereta api, untuk memastikan semua penumpang dapat terangkut dengan aman dan tepat waktu.

Dari sudut pandang transportasi publik, penambahan kereta api ini juga memberikan dampak positif untuk perbaikan kualitas layanan di sektor transportasi massal yang lebih efisien, hemat biaya, serta ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, strategi KAI dengan menambah total kapasitas dan meningkatkan jumlah kereta adalah langkah signifikan dalam memastikan pengalaman mudik yang lebih optimal bagi masyarakat. Langkah ini tentunya diharapkan dapat menjawab kebutuhan masafi yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman mereka dengan cara yang lebih mudah dan efisien.

"Dengan adanya penambahan kapasitas kereta api ini kami juga mengharapkan bisa mengurangi kemacetan dan beban jalan raya akibat banyaknya kendaraan pribadi. Masyarakat bisa mudik lebih lancar dan nyaman," pungkas Didiek Hartantyo. Dukungan penuh terhadap perbaikan infrastruktur transportasi ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi lonjakan penumpang musiman seperti pada saat mudik Lebaran.

Terkini