Mengubah Limbah Medis menjadi Karya Seni Termasuk Kisah Prof. Dr. Amri Amir yang Inspiratif

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:06:09 WIB
Mengubah Limbah Medis menjadi Karya Seni Termasuk Kisah Prof. Dr. Amri Amir yang Inspiratif

JAKARTA - Di tengah dinamika dunia kesehatan, satu figur yang menarik perhatian dengan kontribusinya yang tidak biasa adalah Prof. Dr. Amri Amir, Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) dan dokter spesialis akupunktur yang berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Sejak tahun 2004, Prof. Amri menjadi pionir dalam mempromosikan metode pengobatan akupunktur di Kota Medan. Namun, lebih dari sekadar dedikasi medis, Prof. Amri menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan melalui karya seni unik yang dibuat dari limbah medis, khususnya jarum akupunktur bekas.

Awal Mula Keprihatinan

Akupunktur memang telah lama diakui keefektifannya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 1978 sebagai metode pengobatan tradisional. Namun, di balik manfaat yang diberikan, terdapat masalah lingkungan yang mengganggu pikiran Prof. Amri adalah limbah jarum akupunktur. Prof. Amri mulai merasakan kegelisahan tentang dampak limbah medis ini pada tahun 2015 dan mulai mencari cara inovatif untuk mengatasi masalah tersebut.

Proses Kreatif yang Inspiratif

Ide Prof. Amri untuk mengubah limbah medis menjadi karya seni tidak hanya cemerlang, tetapi juga menjadi solusi ramah lingkungan. Dengan proses pembelajaran otodidak, ia memulai membuat lukisan sederhana dengan menempelkan jarum pada kanvas. Seiring waktu, tekniknya semakin berkembang menciptakan lukisan yang memukau dan mampu mempersembahkan kehidupan pada setiap karya seni.

Bersama Sanggar Sehat Senior, yang didirikannya pada tahun 2020, Prof. Amri membawa ide ini ke level yang lebih tinggi. Sanggar tersebut tidak hanya menjadi tempat berkreativitas, tetapi juga pusat edukasi bagi masyarakat, khususnya lansia, untuk tetap produktif dan berkontribusi menjaga lingkungan. "Beberapa barang bekas bisa dipakai ulang untuk menyelamatkan lingkungan supaya tidak rusak. Misalnya, botol bekas, kertas bekas, dan lain sebagainya. Saya terinspirasi dari sana," jelas Prof. Amri.

Teknis Pembuatan Lukisan dari Limbah Medis

Proses pembuatan lukisan dari jarum akupunktur oleh Prof. Amri membutuhkan ketelatenan dan kreativitas yang luar biasa. Tahapan awalnya adalah memastikan jarum bekas dalam kondisi aman dengan merebusnya dalam air mendidih selama 20 menit. Setelah jarum steril, ia dengan cermat menyusun jarum-jarum tersebut satu per satu di atas kanvas yang telah disiapkan. Untuk menambahkan dimensi visual yang menarik, Prof. Amri menggunakan cat semprot, yang menghasilkan efek warna yang hidup dan memukau.

Proses untuk menyelesaikan sebuah lukisan bisa memakan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Bagi Prof. Amri, waktu yang dihabiskan dalam proses kreatif ini justru menjadi terapi dan sarana melepas penat. "Mengerjakannya membuat saya menjadi rileks dan menyenangkan," ungkapnya. Dengan semakin banyaknya kesadaran terhadap lingkungan, Prof. Amri berharap bahwa metode ini dapat diadopsi oleh rekan-rekan sejawatnya sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi.

Simbol Pelestarian Lingkungan di Usia Senja

Usia tidak menjadi halangan bagi Prof. Amri untuk terus berkarya. Di usianya yang sudah menginjak 83 tahun, kegigihan dan semangatnya untuk mendorong pelestarian lingkungan melalui seni tidaklah surut. Lukisan-lukisannya bukan hanya sekadar hiasan dinding, melainkan menjadi simbol kuat dari pelestarian lingkungan.

Karya seni dari jarum akupunktur ini tidak hanya menciptakan keindahan visual, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa limbah medis, yang umumnya dianggap tidak berguna, dapat dimanfaatkan secara kreatif dan berkelanjutan. Melalui karya seninya, ia menegaskan bahwa setiap individu dapat mengambil peran dalam menjaga alam lingkungan mereka.

Menginspirasi Generasi

Profil Prof. Dr. Amri Amir adalah contoh nyata bahwa semangat tidak dibatasi oleh usia. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa kontribusi positif bisa diwujudkan dari berbagai bidang dan bahwa seni serta kedokteran dapat berkolaborasi secara harmonis untuk menciptakan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Di ruangan mana pun karya-karyanya berada, mereka tidak hanya mengundang decak kagum tetapi juga mengajak setiap orang untuk lebih peduli terhadap bumi yang kita pijak.

Dengan langkah dan usaha yang berkelanjutan, Prof. Amri telah menjangkau banyak orang, memberikan pandangan baru bahwa upaya melestarikan lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak kalangan untuk terus berkarya dan peduli terhadap kelestarian lingkungan kita.

Terkini