Perusahaan Smelter Nikel PT GNI di Ambang Kepailitan, Peran Presiden Jokowi Menjadi Sorotan

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:01:57 WIB
Perusahaan Smelter Nikel PT GNI di Ambang Kepailitan, Peran Presiden Jokowi Menjadi Sorotan

JAKARTA – PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), sebuah perusahaan industri smelter nikel yang berbasis di Morowali, Sulawesi Tengah, tengah menjadi pusat perhatian setelah kabar mengenai potensi kebangkrutannya mencuat. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang dipromosikan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, sehingga kefinansialannya yang goyah mengundang tanda tanya mengenai kebijakan pemerintah tersebut.

PT GNI telah menerima status PSN, yang semestinya menjamin kemudahan berbagai proses birokrasi dan dukungan infrastruktur. Namun, belakangan ini, perusahaan menghadapi beberapa isu internal yang mengancam kelangsungan operasionalnya. Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan Presiden Jokowi terkait status PSN yang diberikan tersebut. 

“Perusahaan dari negara China diberikan status PSN oleh Joko Widodo,” ujar Didu. Ia menambahkan bahwa perusahaan semacam GNI, yang telah menerima status tersebut, kerap kali menghadapi ancaman kebangkrutan dan meninggalkan persoalan seperti kredit macet di bank-bank Indonesia.

Isu terkait keberlangsungan operasi PT GNI ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan industri. Beberapa investor juga mulai mempertanyakan nasib investasi mereka di perusahaan ini. Didu lebih lanjut menekankan bahwa perusahaan yang mengalami kegagalan seperti GNI dapat membebani sektor perbankan dengan kredit yang bermasalah.

Di sisi lain, manajemen PT GNI berusaha menenangkan para pemangku kepentingan dengan mengumumkan bahwa operasional perusahaan akan tetap berjalan seperti biasa, meski diakui bahwa ada perubahan dalam manajemen operasional yang tengah dilakukan untuk memperkuat struktur perusahaan dalam menghadapi tantangan yang ada.

"Operasional perusahaan tetap berjalan seperti biasa, dan seoptimal mungkin," kata perwakilan manajemen PT GNI. Mereka juga mengungkapkan bahwa perubahan manajerial sedang dalam proses untuk menyeimbangkan kinerja perusahaan dengan tantangan industri yang semakin kompetitif.

Ketidakpastian yang melingkupi masa depan PT GNI tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal Morowali, tetapi juga pada persepsi terhadap kebijakan PSN yang digagas oleh pemerintah. Banyak pihak menilai perlunya tinjauan dan evaluasi yang lebih matang terhadap proyek-proyek strategis nasional, memastikan bahwa proyek tersebut benar-benar mendatangkan manfaat yang berkelanjutan, baik untuk ekonomi nasional maupun untuk lingkungan sekitar.

Terkait isu ini, pemerintah masih belum memberikan tanggapan resmi. Namun, sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi kawasan, evaluasi mendalam dan diskusi dengan pemangku kepentingan terkait dinilai sebagai langkah tepat yang harus segera ditempuh.

Para pengamat ekonomi menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemilihan dan pengawasan proyek-proyek strategis nasional. "Diperlukan pendekatan yang lebih holistik dalam menilai dan memilih PSN. Tujuannya agar proyek yang disetujui benar-benar memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian negara," ucap seorang pakar ekonomi yang enggan disebutkan namanya.

Kisah PT GNI menggambarkan potret regulasi dan kebijakan yang perlu dievaluasi agar dapat menghindari hambatan serupa di masa mendatang. Dengan meningkatkan strategi dan pengawasan, harapannya beberapa proyek PSN bisa mengoptimalisasi potensi yang dimilikinya dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkapabilitas dan berkelanjutan.

Dalam perkembangan isu ini, semua mata tertuju pada langkah-langkah berikut yang akan diambil oleh manajemen PT GNI dan dukungan pemerintah terhadap industri smelter nikel, yang memegang peran krusial dalam rantai pasokan industri global, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.

Terkini