Danantara Indonesia Termasuk Transformasi BUMN Menuju Investasi Global

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:20:37 WIB
Danantara Indonesia Termasuk Transformasi BUMN Menuju Investasi Global

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto baru ini meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam sebuah acara yang diselenggarakan pada awal pekan ini. Langkah ini menandai tahap baru dalam upaya pengelolaan aset nasional, dengan tujuan meningkatkan daya saing investasi Indonesia di tingkat global. Badan ini akan bertindak sebagai konsolidator sejumlah BUMN dan Dana Investasi Indonesia (INA).

Integrasi BUMN untuk Aset Triliunan Rupiah

Danantara mengemban tugas besar, mengelola aset berbagai BUMN yang totalnya mencapai Rp14 ribu triliun. Tahap awal pengintegrasian ini melibatkan tujuh perusahaan BUMN papan atas, yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID. "Konsolidasi aset ini diharapkan tidak hanya memperbesar skala ekonomi kita, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan daya saing kita di kancah global," ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Struktur Kepemimpinan Danantara

Presiden Prabowo Subianto tidak hanya bertindak sebagai peresmian, tetapi juga dipercayakan sebagai Pembina dan Penanggung Jawab. Komitmen ini menunjukkan besarnya prioritas pemerintah dalam memajukan Danantara sebagai motor penggerak investasi nasional.

Peranan strategis lainnya diatur sedemikian rupa dengan Dewan Penasehat yang dikepalai oleh dua mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Keterlibatan dua tokoh penting tersebut membawa pengalaman dan perspektif berharga bagi kemajuan Danantara.

Salah satu yang mengejutkan adalah penunjukan Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris, sebagai anggota Dewan Penasehat. Pengalaman internasional Blair diharapkan dapat membantu mengarahkan Danantara menuju standar global dalam pengelolaan investasi. "Keterlibatan Tony Blair menunjukkan keseriusan kita untuk belajar dari praktik terbaik di dunia internasional," kata Prabowo.

Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana

Tanpa kalah signifikan, Dewan Pengawas Danantara dipimpin oleh Ketua Erick Thohir, dengan Wakil Ketua Muliaman D Hadad dan anggota yang terdiri dari Sri Mulyani serta Tony Blair. "Pengawasan yang ketat dan berorientasi pada transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci sukses dalam menjalankan tugas besar ini," ujar Erick Thohir.

Pemimpin Badan Pelaksana dipegang oleh CEO Rosan Perkasa Roeslani yang terkenal berkat keberhasilannya dalam mengelola bisnis bertaraf internasional. Dibantu oleh Dony Oskaria sebagai Holding Operasional atau COO, dan Pandu Patria Sjahrir sebagai Holding Investasi atau CIO, kepengurusan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan performa investasi yang tepat sasaran dan terukur.

Masa Depan Investasi Nasional

Harapan besar tertuju pada Danantara untuk dapat mengelola investasi nasional dengan cara yang efektif dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang mengelola aset sejumlah BUMN, tetapi menjadi penggerak utama investasi nasional yang mampu bersaing di panggung dunia.

Presiden Prabowo menekankan, “Dengan tim yang kuat dan banyak pengalaman, saya optimis Danantara akan menyokong program pembangunan pemerintah yang berkelanjutan serta memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.”

Dengan jajaran tokoh lokal dan internasional, Danantara diharapkan bisa membuka jalan bagi investor global untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini tentunya akan menunjang pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan menyediakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Reaksi Pasar dan Tantangan ke Depan

Peresmian Danantara disambut baik oleh berbagai kalangan, termasuk pelaku pasar yang melihat langkah ini sebagai sinyal positif bagi iklim investasi Indonesia. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama terkait pengelolaan aset yang efisien dan penerapan kebijakan yang pro investasi.

Danantara memiliki tugas berat untuk membuktikan kapabilitasnya dalam menerjemahkan potensi ekonomi menjadi keuntungan nyata bagi negara. Pemerintah dan Dewan juga diingatkan untuk menjaga independensi Danantara dari intervensi yang dapat menggangu kinerja dan tujuannya.

Pada akhirnya, keberhasilan Danantara akan menjadi tolak ukur seberapa besar Indonesia mampu memegang kendali dalam arus investasi global, sambil memaksimalkan manfaat untuk kemakmuran rakyatnya. Transformasi pengelolaan aset lewat Danantara adalah langkah berani yang membutuhkan dedikasi dan komitmen penuh dari semua pihak yang terlibat.

Terkini