JAKARTA — Menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengadakan pasar murah di seluruh 18 kecamatan di wilayahnya. Inisiatif ini bertujuan untuk mengendalikan laju inflasi dan memastikan warga dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Salah satu produk yang paling diminati adalah minyak goreng, mengingat harga pasaran yang terus melonjak.
Antrean Warga Membludak di Pasar Murah Seberang Ulu II Palembang
Di Kecamatan Seberang Ulu II, suasana pasar murah tampak sibuk dengan banyaknya warga yang datang untuk berbelanja. Pantauan detikSumbagsel menunjukkan bahwa sebagian besar pembeli adalah ibu-ibu rumah tangga yang mencari minyak goreng dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan di pasaran.
"Saya sengaja mampir untuk membeli minyak goreng yang harganya lebih murah dibandingkan di pasar lainnya," ujar Wulan, salah seorang warga Plaju yang turut mengantre untuk mendapatkan Minyakita di Pasar Murah Seberang Ulu II. Harga yang ditawarkan di sini adalah Rp 14.700 per liter, lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang mencapai Rp 18.500 hingga Rp 19.000 per liter. Wulan mengungkapkan minyak tersebut nantinya akan digunakan sendiri sebagai persediaan selama Ramadan.
Kebutuhan Pokok Lainnya Juga Laris Manis
Selain minyak goreng, Wulan juga membeli berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti beras, telur, tepung terigu, dan gula pasir. Menurutnya, harga beberapa barang di pasar tradisional kian naik melihat datangnya Ramadan, dan keberadaan pasar murah sangat membantu. "Alhamdulillah, pasar murah ini benar-benar menghemat pengeluaran belanja kebutuhan pokok kami yang harganya sedang naik," tambahnya.
Kerja Sama Pemerintah dan Produsen untuk Menjaga Stabilitas Harga
Manajer Operasional PT Indokarya Internusa, Liana, yang merupakan produsen Minyakita, menegaskan bahwa program pasar murah ini adalah hasil kolaborasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang. Tujuannya adalah untuk meminimalisir dampak inflasi, terutama yang terkait komoditas minyak goreng.
"Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan pasar murah. Kami sebagai produsen menyediakan pasokan di 18 titik, di mana setiap titik mendapatkan distribusi 8.500 liter, sehingga total Minyakita yang disiapkan mencapai 153.000 liter," jelas Liana. Untuk mencegah penimbunan, pihak produsen juga membatasi pembelian minyak goreng menjadi dua liter per orang.
"Upaya ini dilakukan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya dan tidak terjadi penimbunan barang," kata Liana.
Persediaan Kebutuhan Pokok Aman Selama Ramadhan
Muhammad Alfajri, Analis Perdagangan di Dinas Perdagangan Palembang, mengungkapkan tidak hanya minyak goreng dan beras yang menjadi incaran utama warga. Produk-produk khas Ramadan, seperti sirup dan susu, juga cukup banyak dibeli masyarakat.
"Insyaallah, stok beras aman karena kita sudah menjalin kerja sama dengan banyak distributor, salah satunya dari Minyakita," kata Alfajri. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, pemerintah berharap warga Palembang dapat menjalani Ramadan dengan lebih tenang dan tidak terbebani oleh harga kebutuhan pokok yang tinggi.
Menghadapi Tantangan Ekonomi dengan Inovasi dan Kerja Sama
Pasar murah ini menjadi salah satu langkah konkret dari Pemkot Palembang dalam menghadapi tantangan ekonomi jelang Ramadan. Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, inisiatif seperti ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di kalangan ekonomi lemah.
Dengan adanya pasar murah yang menawarkan harga lebih terjangkau untuk kebutuhan pokok, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga, dan inflasi dapat ditekan. Pemerintah Kota Palembang mengharapkan kolaborasi serupa dapat terus dilakukan ke depannya untuk kebaikan bersama.
Demikian laporan tentang kegiatan pasar murah di Palembang pada awal tahun ini. Di tengah kekhawatiran akan kenaikan harga, langkah inisiatif ini diharapkan memberikan sedikit ketenangan bagi masyarakat dalam menyambut bulan Ramadan. Semoga upaya ini mampu membantu meringankan beban ekonomi warga dan membuat suasana Ramadan lebih berkah.