kesehatan

Kesehatan Warga Jadi Fokus, 853 Ikuti Skrining Gratis

Kesehatan Warga Jadi Fokus, 853 Ikuti Skrining Gratis
Kesehatan Warga Jadi Fokus, 853 Ikuti Skrining Gratis

JAKARTA - Upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kesehatan mulai menunjukkan hasil di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam enam bulan pertama tahun 2025, tercatat 853 warga telah mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas oleh Dinas Kesehatan setempat. Program ini bukan hanya bentuk pelayanan, tetapi juga strategi preventif menghadapi tantangan penyakit masyarakat yang semakin kompleks.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Abdus Sihabud, menyampaikan bahwa program ini terus disosialisasikan secara masif ke berbagai lapisan masyarakat. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan partisipasi warga dalam pemeriksaan dini terhadap kondisi kesehatan mereka. "Kami terus menggencarkan sosialisasi untuk menyukseskan Program CKG ini," ujar Abdus Sihabud di Pangkalpinang, Rabu.

Pemeriksaan kesehatan gratis ini dilakukan di berbagai pusat layanan kesehatan. Berdasarkan hasil skrining terhadap 853 peserta, ditemukan sejumlah kondisi kesehatan yang perlu menjadi perhatian serius. Menurut Abdus, beberapa keluhan atau temuan yang dominan meliputi obesitas, kurang aktivitas fisik, gigi berlubang, dan risiko kanker kolorektal.

Temuan tersebut mencerminkan pola hidup masyarakat yang masih belum sepenuhnya sehat. Program CKG diharapkan bisa menjadi pemicu perubahan gaya hidup, sekaligus mendorong warga untuk lebih aktif melakukan kontrol kesehatan secara berkala.

Namun, ia juga mengakui bahwa tantangan terbesar masih berasal dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan program ini. "Kami mengakui kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan terbesar untuk menyukseskan Program CKG ini," ucapnya.

Sebagai bentuk respons terhadap rendahnya antusiasme sebagian warga, Dinas Kesehatan Pangkalpinang mengambil berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah memperkuat promosi kesehatan di tingkat kelurahan, yang menjadi garda terdepan dalam menjangkau komunitas terkecil di masyarakat. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan Kejaksaan untuk memperluas jangkauan sosialisasi.

Menariknya, program CKG juga dikemas dalam format kegiatan yang menyenangkan seperti senam bersama Korpri, yang menjadi titik masuk edukasi kesehatan kepada pegawai dan masyarakat umum. "Rencananya pemeriksaan kesehatan gratis ini menyasar anak sekolah pada Juli hingga Oktober 2025," lanjut Abdus.

Langkah proaktif tersebut menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penanganan kesehatan masyarakat dewasa, tetapi juga mulai menyentuh kalangan pelajar. Dengan menyasar sekolah-sekolah, diharapkan pola hidup sehat dapat ditanamkan sejak dini dan menjadi kebiasaan jangka panjang.

Program CKG untuk pelajar ini diproyeksikan akan digelar selama empat bulan, dari Juli hingga Oktober 2025. Dalam periode tersebut, berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas sudah dipersiapkan untuk memberikan pelayanan optimal, termasuk untuk pemeriksaan yang disesuaikan dengan usia anak-anak sekolah. "Kami pastikan seluruh puskesmas siap mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis, baik umum maupun siswa-siswi di sekolah nanti," ujarnya menegaskan.

Tentu saja, program ini tak lepas dari tantangan pendanaan. Seperti program-program kesehatan lainnya, Program CKG masih bergantung pada penyaluran dana dari pemerintah pusat. Namun demikian, pihak Dinkes tetap berkomitmen untuk menjalankan program ini secara optimal. "Meskipun masih bergantung pada penyaluran dana pusat, kami terus berupaya untuk menyukseskan pemeriksaan kesehatan gratis ini," tegas Abdus.

Program Cek Kesehatan Gratis yang digelar di Pangkalpinang sejatinya sejalan dengan program nasional yang juga sedang digencarkan oleh Kementerian Kesehatan. Bahkan, berdasarkan laporan Kemenkes, hasil skrining nasional menunjukkan bahwa sekitar 50 persen perempuan mengalami obesitas sentral, yang menjadi salah satu pemicu berbagai penyakit metabolik dan kronis.

Sementara itu, di berbagai daerah lain seperti Batam dan Gorontalo, Program CKG juga tengah berlangsung dengan fokus yang beragam. Di Batam, misalnya, CKG digunakan untuk mendeteksi penyakit reproduksi, sedangkan di Gorontalo, realisasi program ini telah mencapai 10,43 persen.

Melalui pelaksanaan yang serentak di berbagai daerah, diharapkan program ini bisa menciptakan sinergi antara pusat dan daerah dalam membentuk masyarakat Indonesia yang lebih sehat, sadar akan pentingnya pencegahan, serta memiliki akses layanan kesehatan yang lebih merata.

Khusus di Pangkalpinang, antusiasme warga yang telah memanfaatkan layanan ini menjadi harapan baru untuk meningkatkan capaian program di semester kedua tahun ini. Apalagi dengan target menyasar pelajar, program ini dapat memperluas jangkauan serta membentuk ekosistem gaya hidup sehat di tengah masyarakat.

Secara keseluruhan, keberhasilan Program Cek Kesehatan Gratis tidak hanya ditentukan oleh jumlah peserta, melainkan juga pada bagaimana program ini membentuk kebiasaan baru di masyarakat. Dengan kombinasi pendekatan promotif, edukatif, dan preventif, Dinas Kesehatan Pangkalpinang berupaya memastikan bahwa layanan kesehatan bukan hanya soal kuratif, tapi menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehari-hari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index