JAKARTA - Samsung kembali menunjukkan tajinya dalam dunia teknologi seluler dengan mengumumkan rencana peluncuran ponsel lipat tiga pertamanya. Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan asal Korea Selatan itu untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar ponsel lipat yang semakin kompetitif.
Dalam konferensi pers usai acara Galaxy Unpacked di New York, Presiden dan Kepala Divisi Device eXperience (DX) Samsung Electronics, Roh Tae-moon, menyatakan bahwa peluncuran perangkat lipat tiga tersebut ditargetkan terjadi sebelum akhir tahun. “Kami bekerja keras untuk merilisnya sebelum akhir tahun ini,” ujar Roh dengan penuh keyakinan.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa Samsung tidak berhenti berinovasi dalam pengembangan perangkat mobile yang futuristik. Perusahaan ini terus mengeksplorasi teknologi layar fleksibel dan menunjukkan keseriusan dalam menciptakan perangkat dengan pengalaman pengguna yang lebih fleksibel dan imersif.
Tanda-tanda kehadiran ponsel lipat tiga ini sebenarnya telah terlihat sejak awal tahun. Saat ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 yang berlangsung pada bulan Maret lalu, Samsung menampilkan perangkat konsep dengan desain layar lipat tiga yang diberi nama Flex G dan Flex S. Keduanya menjadi gambaran nyata dari arah inovasi yang sedang ditempuh oleh perusahaan.
Kehadiran model konsep ini menandakan bahwa Samsung tidak hanya berfokus pada penyempurnaan teknologi lipat ganda yang telah mapan melalui lini Galaxy Z Fold dan Flip, namun juga serius mengembangkan kategori baru yang bisa mengubah cara pengguna berinteraksi dengan perangkat seluler.
Peluncuran model lipat tiga ini juga menjadi bagian dari strategi Samsung untuk menjaga jarak dari para pesaing yang semakin agresif masuk ke pasar ponsel lipat. Huawei, salah satu kompetitor utama dari China, bahkan telah lebih dulu merilis perangkat dengan konsep serupa, yakni Mate X3 Ultimate.
Namun demikian, Samsung tidak tinggal diam. Melalui kombinasi inovasi desain, pengalaman pengguna, dan dukungan teknologi mutakhir, perusahaan tetap mendominasi pasar global ponsel lipat. Data industri menunjukkan bahwa Samsung berhasil mempertahankan pangsa pasar sebesar 32,9 persen sepanjang tahun 2024, unggul dari Huawei yang meraih 23,1 persen, serta Motorola yang menyusul di posisi ketiga dengan 17 persen.
Tak hanya menghadirkan teknologi baru, Samsung juga melakukan peningkatan signifikan pada model terbarunya, Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7. Kedua perangkat ini menawarkan performa yang ditingkatkan serta integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih.
Fitur-fitur berbasis AI di dalam Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 kini mampu menyaingi kemampuan ponsel flagship berbentuk batang dari lini Galaxy. Ini menunjukkan bahwa Samsung tidak hanya mengedepankan desain dan fleksibilitas, tetapi juga performa yang mumpuni untuk menunjang kebutuhan produktivitas dan hiburan pengguna.
Langkah strategis ini mempertegas posisi Samsung sebagai pelopor dan inovator dalam industri ponsel pintar, terutama di segmen perangkat lipat. Dengan mengintegrasikan teknologi layar fleksibel generasi terbaru, ditambah fitur-fitur cerdas yang memperkaya pengalaman pengguna, Samsung berharap dapat terus menarik minat konsumen global yang semakin menginginkan perangkat yang fungsional sekaligus futuristik.
Selain itu, pendekatan Samsung terhadap desain perangkat lipat juga mencerminkan visi perusahaan terhadap masa depan teknologi mobile. Perangkat lipat tiga yang sedang dikembangkan bukan sekadar upaya menciptakan perangkat berbeda, tetapi juga bertujuan menciptakan transformasi cara kerja, belajar, dan menikmati konten digital.
Dengan kemampuan layar yang bisa diperluas menjadi lebih besar namun tetap bisa dilipat menjadi ringkas, ponsel jenis ini diyakini bisa menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan kepraktisan tanpa mengorbankan pengalaman visual yang imersif.
Meskipun detail spesifik mengenai spesifikasi teknis dan harga dari ponsel lipat tiga tersebut belum diungkap, namun antusiasme pasar sudah mulai terlihat. Banyak pihak yang menantikan bagaimana Samsung akan mewujudkan perangkat yang tidak hanya revolusioner secara desain, tetapi juga mampu memberikan kinerja tinggi dalam berbagai skenario penggunaan.
Di sisi lain, langkah Samsung ini juga bisa menjadi pemicu gelombang inovasi berikutnya di industri teknologi global. Kehadiran perangkat lipat tiga bukan hanya menawarkan alternatif baru bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang bagi pengembang aplikasi dan pembuat konten untuk menciptakan pengalaman yang lebih dinamis dan adaptif terhadap berbagai format layar.
Secara keseluruhan, strategi peluncuran ini memperlihatkan bahwa Samsung tidak hanya berfokus pada mempertahankan posisinya, tetapi juga aktif menciptakan standar baru dalam industri ponsel pintar. Dengan pendekatan visioner dan keberanian mengeksplorasi konsep-konsep yang belum umum, Samsung kembali mengukuhkan dirinya sebagai pelopor yang siap menyongsong masa depan teknologi mobile.
Kini, mata dunia tertuju pada Samsung, menantikan langkah nyata dari konsep ke kenyataan. Jika semua berjalan sesuai rencana, akhir tahun ini bisa menjadi tonggak penting dalam perjalanan inovasi teknologi, di mana ponsel lipat tiga menjadi kenyataan, dan Samsung kembali menegaskan dominasinya di panggung global.