JAKARTA - Upaya menghadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat, cepat, dan berkualitas bagi pegawai terus dilakukan oleh KAI Daop 6 Yogyakarta. Komitmen ini diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan empat rumah sakit di wilayah Boyolali dan Sragen, Jawa Tengah. Kolaborasi tersebut merupakan langkah nyata dalam memperkuat layanan kesehatan yang terintegrasi dan menjangkau wilayah kerja yang lebih luas.
Kerja sama ini secara resmi ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KAI Daop 6 Yogyakarta dengan RSUI Boyolali, RSU PKU Muhammadiyah Sragen, RSUI YAKSSI, dan RSU Indriati Boyolali. Keempat institusi kesehatan ini telah dipercaya untuk mendukung kebutuhan layanan kesehatan bagi seluruh pegawai KAI Daop 6 beserta keluarganya yang berdinas di area Boyolali dan Sragen.
Keterlibatan rumah sakit-rumah sakit lokal ini bukan sekadar bentuk kemitraan, tetapi juga strategi memperluas jaringan layanan yang adaptif terhadap kebutuhan pekerja di lapangan. Fokusnya adalah pada layanan kesehatan umum, pemeriksaan rutin, tindakan medis darurat, hingga layanan rujukan sesuai standar yang berlaku di lingkungan perusahaan.
Penandatanganan PKS dilakukan secara langsung oleh para direktur rumah sakit, yaitu dr. H. Suswanto dari RSUI Boyolali, dr. Julita Ruli Titisari dari RS Indriati Boyolali, dr. Arwani Amin dari RSUI YAKSSI, dan dr. Indra Agus Setyawan dari RSU PKU Muhammadiyah Sragen. Di pihak KAI, penandatanganan dilakukan oleh Manager Kesehatan Daop 6 Yogyakarta.
Langkah ini mendapatkan dukungan penuh dari manajemen KAI Daop 6. Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mutu layanan kesehatan yang diterima pegawai dan keluarganya.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap pelayanan kesehatan bagi pegawai dan keluarga semakin cepat, mudah diakses, dan bermutu. Ini juga bagian dari upaya peningkatan kinerja SDM, khususnya yang terlibat langsung dalam pelayanan operasional kereta api,” ujar Feni.
Ia menambahkan bahwa kehadiran rumah sakit mitra di wilayah tersebut menjadi solusi strategis untuk mengurangi hambatan jarak dalam mendapatkan layanan kesehatan. Hal ini berdampak langsung pada efektivitas waktu serta meningkatkan kesiapan dan produktivitas pegawai dalam menjalankan tugas harian mereka.
Feni juga menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya soal efisiensi, melainkan juga bentuk nyata dari perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan seluruh insan KAI. Jaminan kesehatan yang memadai menciptakan rasa aman dan kepercayaan diri dalam bekerja, yang pada akhirnya akan mendukung kelancaran operasional secara keseluruhan.
“Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya KAI dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan pegawai dan keluarga melalui fasilitas layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta meningkatkan kepercayaan pekerja terhadap jaminan kesehatan yang akan dan telah diberikan oleh KAI maupun rumah sakit provider,” imbuh Feni.
Kemitraan ini juga menunjukkan sinergi positif antara sektor transportasi dan layanan kesehatan. Keterlibatan aktif rumah sakit daerah menjadi bukti bahwa pelayanan publik dapat terus ditingkatkan melalui kolaborasi antarinstansi. Ketersediaan layanan kesehatan yang memadai di sekitar tempat kerja mempercepat respons terhadap kondisi darurat serta memudahkan pelaksanaan pemeriksaan rutin.
Tidak hanya dari sisi perusahaan, kerja sama ini pun membuka peluang lebih besar bagi rumah sakit mitra untuk mengembangkan layanan mereka. Dengan menjadi bagian dari jaringan pelayanan kesehatan KAI, rumah sakit-rumah sakit tersebut dapat memperluas jangkauan pasien, meningkatkan kualitas layanan, dan membangun reputasi sebagai penyedia layanan yang andal bagi kalangan pekerja dan keluarganya.
Dampak langsung dari terobosan ini pun mulai dirasakan oleh pegawai KAI Daop 6 yang bertugas di Boyolali dan Sragen. Mereka tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Akses yang lebih dekat memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efisien, terutama dalam kondisi mendesak.
Inisiatif seperti ini menjadi bagian dari langkah strategis KAI dalam mendorong penciptaan ekosistem kerja yang sehat dan produktif. Keberadaan rumah sakit mitra yang tersebar di berbagai titik menjadikan pegawai lebih terlindungi, sekaligus mendorong efisiensi operasional karena pegawai tetap dapat fokus pada tugasnya tanpa mengkhawatirkan kesulitan akses layanan kesehatan.
Kerja sama lintas sektor ini diharapkan menjadi contoh yang baik bagi perusahaan lainnya untuk membangun kemitraan berbasis manfaat sosial dan kesejahteraan. Dengan mengedepankan kolaborasi, berbagai tantangan dalam pelayanan kesehatan dapat dijawab secara tepat, cepat, dan efisien.
Melalui langkah ini, KAI Daop 6 Yogyakarta sekali lagi menegaskan komitmennya dalam menghadirkan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan penuh kepedulian terhadap para pegawainya. Kesehatan bukan lagi sekadar program tambahan, melainkan fondasi utama dalam mendukung kinerja dan keberlanjutan perusahaan.