Ilmiah

Semangat Baru Mahasiswa FH UAD dalam Karya Ilmiah

Semangat Baru Mahasiswa FH UAD dalam Karya Ilmiah
Semangat Baru Mahasiswa FH UAD dalam Karya Ilmiah

JAKARTA - Mahasiswa sebagai agen perubahan tidak hanya dituntut aktif dalam gerakan sosial, tetapi juga dituntut cakap dalam menyampaikan gagasan secara sistematis melalui tulisan ilmiah. Menyadari pentingnya keterampilan ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sebuah inisiatif edukatif berupa Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Pendidikan Bahasa Inggris, Kampus IV UAD, ini menjadi ruang penguatan kapasitas akademik bagi para mahasiswa hukum. Di balik kesibukan perkuliahan dan aktivitas organisasi, pelatihan ini dirancang sebagai jembatan agar para mahasiswa mampu menyampaikan ide dan solusi mereka dalam format ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

Pelatihan ini menghadirkan Deslaely Putrani, S.H., M.H., seorang dosen FH UAD yang telah dikenal luas dalam bidang publikasi ilmiah. Ia membagikan wawasan dan pengalamannya dalam menulis karya tulis yang tidak hanya sesuai dengan kaidah penulisan akademik, namun juga relevan untuk forum-forum ilmiah tingkat nasional maupun internasional.

Dalam paparannya, Deslaely tidak hanya membahas teori dan struktur penulisan ilmiah, tetapi juga memberikan panduan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan sebuah karya tulis ilmiah tidak semata-mata terletak pada kelengkapan data atau kekuatan argumen, tetapi juga pada bagaimana penulis mampu menyusun gagasan dengan sistematika yang baik, penggunaan bahasa yang tepat, dan kesesuaian dengan kaidah ilmiah yang berlaku.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Rifki, anggota BEM FH UAD yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan. Dalam keterangannya, Rifki menjelaskan bahwa pelatihan ini dilandasi oleh kebutuhan yang nyata di kalangan mahasiswa. Menurutnya, banyak mahasiswa yang memiliki ide-ide kritis dan gagasan konstruktif, namun kurang mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan ilmiah karena kurang memahami struktur penulisan dan standar akademik yang benar.

“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kemampuan menulis akademik mahasiswa sering kali terhambat bukan karena kekurangan gagasan, tetapi karena minimnya pemahaman akan struktur, gaya bahasa ilmiah, dan teknis penulisan. Untuk itulah kami mengaktualisasikan pelatihan ini,” ujar Rifki.

Pelatihan ini mengusung semangat untuk membangun budaya literasi yang lebih kuat di lingkungan kampus, terutama dalam lingkup keilmuan hukum. Di tengah kompleksitas persoalan hukum dan sosial yang berkembang di Indonesia, mahasiswa dituntut untuk mampu memberikan kontribusi melalui tulisan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan atau setidaknya menjadi referensi akademik yang konstruktif.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen BEM FH UAD untuk menciptakan atmosfer akademik yang mendukung tumbuhnya intelektual muda yang produktif dan kritis. Dengan menyediakan wadah pelatihan seperti ini, mahasiswa diajak untuk tidak hanya memahami hukum dari sisi teori dan praktik, tetapi juga dari sisi akademik yang mampu diaktualisasikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Dalam suasana pelatihan yang interaktif, para peserta tampak antusias mengikuti pemaparan materi dan sesi diskusi. Mereka diajak untuk mencoba langsung menyusun outline tulisan ilmiah serta berdiskusi mengenai topik-topik aktual yang layak diangkat dalam karya tulis. Melalui pendekatan yang aplikatif, pelatihan ini mampu menjangkau kebutuhan riil mahasiswa yang ingin meningkatkan kapasitas menulis mereka.

Selain memberikan bekal teknis, pelatihan ini juga memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk lebih aktif terlibat dalam berbagai kompetisi karya tulis ilmiah yang sering digelar di berbagai tingkat, baik lokal, nasional, hingga internasional. Dengan kemampuan menulis yang baik, mahasiswa tidak hanya bisa meraih prestasi, tetapi juga bisa menjadi bagian dari solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat.

Melalui kegiatan ini, BEM FH UAD tidak hanya memfasilitasi pengembangan keterampilan akademik, tetapi juga menanamkan nilai pentingnya peran mahasiswa sebagai penyampai gagasan berbasis data dan riset. Menulis secara ilmiah bukan sekadar tuntutan kurikulum, tetapi menjadi salah satu sarana strategis dalam membangun pemikiran yang solutif dan bertanggung jawab.

Pelatihan ini juga memperkuat semangat kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan produktif. Kehadiran narasumber dari kalangan dosen memperlihatkan bahwa proses belajar tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi dapat diperluas melalui forum-forum pelatihan seperti ini.

Dari kegiatan ini pula, terlihat bahwa pelatihan semacam ini memiliki potensi besar untuk menjadi agenda rutin yang memperkuat budaya akademik di UAD, khususnya di Fakultas Hukum. Pelatihan penulisan ilmiah bukan hanya penting untuk keperluan tugas akhir, tetapi juga relevan untuk memperluas kapasitas mahasiswa dalam dunia riset dan publikasi.

Dengan keberhasilan pelatihan ini, BEM FH UAD diharapkan dapat terus melanjutkan inisiatif serupa, serta memperluas cakupannya ke berbagai tema dan bidang hukum lainnya. Semakin banyak mahasiswa yang terampil menulis secara ilmiah, maka semakin besar pula kontribusi mereka dalam dunia akademik dan masyarakat luas. Inisiatif positif seperti ini menjadi cerminan bagaimana mahasiswa dapat mengambil peran aktif dalam membangun masa depan yang lebih ilmiah dan solutif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index