JAKARTA - Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya alam berupa batubara yang sangat melimpah. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat cadangan batubara Indonesia mencapai lebih dari 31 miliar ton. Kekayaan alam ini menjadi potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan rakyat secara luas. Batubara dianggap sebagai "barang Tuhan" yang semestinya dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peran Batubara dalam Energi Nasional
Batubara telah lama menjadi energi primer yang menjanjikan dalam penyediaan listrik di Indonesia. Meskipun di masa depan dunia sedang bergeser ke energi baru terbarukan untuk mencapai net zero emission pada 2060, keberadaan batubara masih sangat penting saat ini. Bahkan banyak negara mencari energi paling murah, dan batubara menjadi pilihan yang ekonomis.
Pengurangan emisi gas rumah kaca yang berpotensi merugikan lingkungan bisa diatasi dengan teknologi seperti Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) dan hilirisasi batubara menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Dengan inovasi ini, batubara dapat tetap berkontribusi tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan lingkungan.
Batubara sebagai Pilar Kesejahteraan
Batubara tidak hanya menjadi sumber energi, tetapi juga sumber penghidupan bagi banyak masyarakat, terutama penambang rakyat. Dengan metode tambang terbuka di permukaan tanah yang relatif mudah diakses, batubara memberikan peluang kerja dan penghasilan bagi warga setempat.
Asosiasi Penambang Rakyat percaya bahwa kekayaan batubara harus dibagi rata demi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, batubara dianggap sebagai "barang Tuhan" yang layak didistribusikan secara adil supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat, tidak terkecuali penambang rakyat yang selama ini menjadi tulang punggung penyediaan batubara di daerah-daerah.
Batubara: Sumber Energi yang Menjanjikan untuk Masa Depan
Kendati tantangan transisi energi bersih menjadi nyata, batu bara tetap memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas energi nasional. Pemerintah telah mengatur penghentian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru sebagai bagian dari Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan, namun tetap memberikan ruang bagi pemanfaatan batubara secara bijak dan berkelanjutan.
Ini menunjukkan perhatian serius dalam mengelola batubara sebagai kekayaan alam sekaligus menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi dan upaya ramah lingkungan.
Menjaga dan Memanfaatkan Batubara untuk Semua
Kekayaan batubara dengan cadangan yang sangat besar harus dikelola dengan baik dan bertanggung jawab agar manfaatnya dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali. Teknologi modern dalam pengolahan batubara memberikan peluang untuk mengurangi dampak negatif sekaligus memperbesar nilai tambah ekonomi.
Batubara bukan semata soal sumber komoditas energi, melainkan sebuah anugerah Tuhan yang harus disebarkan ke seluruh rakyat demi kemakmuran serta kualitas hidup yang lebih baik.
Dengan pendekatan pengelolaan yang bijak dan teknologi yang terus dikembangkan, batubara akan terus menjadi kontributor penting dalam pembangunan nasional dan penguatan perekonomian masyarakat, menjadikannya benar-benar sebagai "barang Tuhan yang dibagi rata".
