Batubara

Potensi Sungai Lematang Dukung Batubara Sumsel

Potensi Sungai Lematang Dukung Batubara Sumsel
Potensi Sungai Lematang Dukung Batubara Sumsel

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mulai mengkaji pemanfaatan Sungai Lematang sebagai jalur distribusi alternatif untuk angkutan batubara. Upaya ini diharapkan bisa memberikan solusi logistik yang lebih efisien sekaligus mengurangi beban kendaraan berat di jalan raya umum.

Langkah ini menjadi salah satu wujud perhatian pemerintah daerah terhadap kelancaran operasional industri tambang dan kenyamanan masyarakat yang selama ini terdampak oleh aktivitas angkutan batubara di jalur darat.

Peninjauan Langsung Oleh Wakil Gubernur

Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. Cik Ujang, turun langsung melakukan peninjauan di jalur Sungai Lematang hingga fasilitas pengangkutan batubara di wilayah Lahat. Pada kesempatan ini, ia menjelaskan bahwa pemanfaatan jalur sungai bisa menjadi solusi transportasi yang aman dan efisien.

Menurutnya, pendekatan ini sejalan dengan arahan Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang ingin mengurangi bahkan meniadakan truk batubara yang melintas di jalan raya, demi mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat.

“Kami ingin mencari jalur distribusi yang tidak mengganggu masyarakat, tapi tetap nyaman untuk para pengusaha,” ungkap Cik Ujang.

Tantangan dan Potensi Sungai Lematang

Sungai Lematang memiliki konektivitas yang cukup potensial sebagai jalur transportasi, khususnya dari daerah penghasil batubara seperti Lahat dan Muara Enim menuju Sungai Musi. Namun, kondisi pasang surut sungai menjadi tantangan tersendiri, terutama untuk kapal berukuran besar yang hendak melintasi jalur ini.

Meski demikian, izin pengerukan alur sudah disiapkan dan pelaksanaan pengerukan akan mengikuti hasil survei teknis di lapangan. Cik Ujang mengungkapkan bahwa kondisi sungai saat kemarau dapat membuat perahu kandas, sedangkan pada musim hujan debit air menjadi melimpah. “Data lapangan akan jadi acuan,” tegasnya.

Jalur Sungai Musi dan Peran Jalur Muara Lematang

Sebagai perbandingan, jalur Sungai Musi sudah terbukti mampu mengakomodasi tongkang dengan kapasitas besar. Jika jalur Muara Lematang dapat dibuka sebagai jalur alternatif, maka beban distribusi batubara dapat terbagi lebih merata. Hal ini diyakini akan mempercepat proses logistik dan memberi nilai tambah bagi investor yang bergerak di sektor tambang. “Transportasi adalah kunci pengembangan sektor batubara. Kita harus siapkan infrastrukturnya dari hulu sampai hilir,” ujar Cik Ujang.

Harapan dan Strategi Pemerintah Provinsi Sumsel

Survei yang tengah dilakukan diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi teknis yang bisa langsung dieksekusi oleh instansi terkait. Selain itu, pemerintah daerah juga berharap mendapat dukungan dari pemerintah pusat agar pembangunan dan pemanfaatan jalur sungai ini bisa berjalan optimal.

Pemprov Sumatera Selatan melihat langkah ini sebagai bagian dari strategi besar untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan peningkatan kenyamanan masyarakat. Selain itu, pengalihan angkutan batubara dari jalan raya ke jalur sungai juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan kerusakan jalan akibat aktivitas tambang.

Dengan pemanfaatan jalur Sungai Lematang sebagai sarana angkutan batubara, Sumsel berpotensi menjadi pelopor dalam inovasi transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus mendorong kemajuan sektor pertambangan yang memberikan manfaat luas bagi daerah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index