JAKARTA - Permata Bank menegaskan komitmennya dalam mendukung literasi dan ketahanan finansial generasi muda melalui ajang tahunan Wealth Wisdom 2025. Untuk pertama kalinya, kegiatan ini hadir di Palembang, membawa semangat memperkuat wawasan keuangan pelaku bisnis di tengah perkembangan ekonomi daerah yang semakin pesat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian di 11 kota di Indonesia, yang digelar mulai pertengahan tahun hingga akhir kuartal ketiga. Palembang menjadi salah satu kota penting dalam agenda tersebut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi lokal yang menunjukkan tren positif dan kebutuhan masyarakat terhadap pengetahuan finansial yang semakin meningkat.
Ekonomi Sumatera Selatan Menanjak
Data Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan kedua tumbuh 5,42 persen secara tahunan. Nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp180,45 triliun, menempatkan provinsi ini di posisi kedua pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatra.
Capaian tersebut menjadi sinyal positif bagi dunia usaha. Permata Bank melihat momentum ini sebagai peluang untuk mengajak masyarakat memperdalam literasi keuangan, sehingga dapat memanfaatkan perkembangan ekonomi untuk membangun kekuatan bisnis yang berkelanjutan.
Komitmen Bank untuk Edukasi Keuangan
Direktur Consumer Banking Permata Bank, Djumariah Tenteram, menekankan bahwa resiliensi finansial dapat dibentuk di mana saja dan oleh siapa saja, asalkan memiliki akses terhadap edukasi serta solusi keuangan yang tepat. “Wealth Wisdom 2025 bukan sekadar acara tahunan, tetapi platform interaktif untuk berdialog bersama para ahli dan memperkaya perspektif yang relevan sesuai zaman. Permata Bank akan terus mendampingi nasabah menjaga dan memperkuat kekayaan, sekaligus mempersiapkan generasi penerus pelaku bisnis yang tangguh dalam menghadapi tantangan finansial masa depan,” ujarnya.
Wawasan dari Para Pakar
Di Palembang, acara ini menghadirkan dua sesi talkshow bertema Reshaping Wealth Strategies for a Shifting World, menampilkan Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank, dan Antony Dirga, CFA, President Director PT Trimegah Asset Management.
Keduanya membahas strategi membangun kekayaan yang adaptif di tengah dinamika global, mulai dari pengaruh ketidakpastian geopolitik, perlambatan ekonomi di Tiongkok, hingga kebijakan perdagangan internasional. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya diversifikasi portofolio untuk menjaga ketahanan aset di tengah fluktuasi pasar.
Kondisi Ekonomi Nasional Tetap Stabil
Situasi global yang dinamis memang membawa tantangan tersendiri. Namun, langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25 persen diharapkan dapat menjaga nilai tukar Rupiah dan mengendalikan inflasi.
Permata Institute for Economic Research memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan stabil pada kisaran 5 persen sebelum kembali meningkat di atas level tersebut pada awal tahun depan. Defisit fiskal juga diperkirakan tetap terkendali di bawah 3 persen, dengan nilai tukar Rupiah yang stabil di kisaran Rp16.000 per dolar AS.
Josua Pardede menuturkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang baik. “BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua mencapai 5,12 persen, melampaui prediksi sebelumnya. Fundamental ekonomi nasional masih sehat, namun penting untuk terus mendorong diversifikasi portofolio investasi sebagai langkah mitigasi,” jelasnya.
Rangkaian Acara di Berbagai Kota
Setelah sukses di Semarang, Yogyakarta, Bali, Pontianak, Batam, Makassar, dan Palembang, kegiatan ini akan berlanjut ke Medan, Bandung, Surabaya, dan ditutup di Jakarta.
Melalui kelas tematik dan diskusi panel, peserta diajak memahami berbagai strategi manajemen kekayaan, perencanaan warisan, serta keseimbangan antara keuangan dan kesehatan mental. Praktisi lintas sektor turut berbagi wawasan dalam menghadapi dinamika ekonomi, termasuk pengelolaan investasi, menjaga kesehatan, dan pengembangan diri.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
Permata Bank menempatkan literasi keuangan sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan menghadirkan edukasi langsung dari para pakar, bank ini berharap dapat membantu masyarakat mempersiapkan masa depan finansial yang lebih aman dan terarah.
Melalui Wealth Wisdom, diharapkan generasi muda pelaku bisnis mampu melihat peluang di tengah tantangan, mengambil keputusan investasi yang bijak, dan menjaga keberlanjutan kekayaan yang telah dibangun.