Harga Sembako Jogja Hari Ini: Cabai Merah dan Telur Turun Stabil

Senin, 27 Oktober 2025 | 15:58:19 WIB
Harga Sembako Jogja Hari Ini: Cabai Merah dan Telur Turun Stabil

JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Kota Jogja kembali mencatat fluktuasi, terutama pada cabai merah besar dan telur ayam ras segar. Informasi ini menjadi penting bagi masyarakat untuk menentukan prioritas belanja dan mengatur anggaran rumah tangga. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia, pada Senin, 27 Oktober 2025 pukul 12.02 WIB, harga cabai merah besar dan telur ayam ras mengalami penurunan, sementara sembilan bahan pokok lain relatif stabil.

Penurunan cabai merah besar menandai tren stabilisasi harga setelah mengalami tiga kali penurunan dalam sepekan terakhir. Sementara itu, harga telur ayam ras yang juga menurun, mengikuti pola nasional, meskipun masih terdapat disparitas antarprovinsi.

Pergerakan Harga Cabai Merah Besar dan Telur Ayam Ras

Cabai merah besar tercatat turun dari Rp 50.750 per kilogram menjadi Rp 47.750 atau sekitar 5,91 persen. Penurunan ini merupakan yang ketiga dalam tujuh hari terakhir, sebelumnya tercatat pada 22 Oktober dari Rp 54.250 menjadi Rp 53.000, dan pada 23 Oktober dari Rp 53.000 menjadi Rp 50.750.

Sementara itu, telur ayam ras segar juga mengalami penurunan dari Rp 30.750 menjadi Rp 29.750 per kilogram. Jika dibandingkan harga rata-rata nasional, harga telur ayam ras turun dari Rp 31.700 menjadi Rp 31.450 per kilogram. Di tingkat provinsi, Papua tercatat memiliki harga tertinggi, mencapai Rp 39.300 per kilogram, sedangkan Jambi berada di posisi terendah, Rp 26.900 per kilogram. Kota Jogja termasuk dalam delapan provinsi dengan harga telur ayam termurah, diikuti Jawa Tengah dan Sumatera Barat.

Kondisi Harga Bahan Pokok Lainnya di Jogja

Selain cabai merah besar dan telur ayam ras, sembako lain di Jogja cenderung stabil. Data PIHPS menunjukkan harga bawang merah ukuran sedang Rp 41.500/kg, bawang putih Rp 39.500/kg, serta beras kualitas bawah dan medium berkisar antara Rp 12.150 hingga Rp 14.900 per kilogram.

Harga daging ayam ras segar berada di Rp 36.750/kg, sementara daging sapi kualitas 1 dan 2 masing-masing Rp 140.000/kg dan Rp 132.500/kg. Gula pasir premium dipatok Rp 18.250/kg dan lokal Rp 16.750/kg. Minyak goreng curah Rp 18.000/kg, sementara minyak goreng kemasan bermerk berada di kisaran Rp 21.000 hingga Rp 21.750/kg. Perubahan harga ini, menurut PIHPS, masih dapat berubah hingga data final yang tersedia setiap pukul 13.00 WIB.

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Sembako

Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Populasi yang terus bertambah mendorong meningkatnya kebutuhan bahan pangan, sementara hasil produksi pertanian seringkali tergantung pada kondisi alam.

Kondisi iklim, curah hujan, serangan hama, dan peralihan fungsi lahan dapat memengaruhi tingkat produksi. Misalnya, cabai yang ditanam saat musim hujan rentan mengalami busuk atau terserang hama, sehingga stok berkurang dan harga melonjak. Sebaliknya, pada musim kemarau, hasil panen lebih optimal sehingga stok melimpah dan harga menurun.

Selain faktor produksi, distribusi juga memengaruhi harga. Proses distribusi yang panjang dan kompleks cenderung menaikkan biaya bahan pangan. Jumlah pedagang di pasar juga berperan; semakin banyak pedagang, persaingan menekan harga mendekati tarif normal, sedangkan jumlah pedagang sedikit membuat harga lebih fluktuatif.

Pentingnya Pemantauan Harga untuk Masyarakat

Bagi masyarakat Jogja, memantau harga sembako menjadi langkah penting untuk mengatur pengeluaran sehari-hari. Pengetahuan mengenai fluktuasi harga cabai merah besar dan telur ayam ras, yang menjadi komoditas penting dalam rumah tangga, dapat membantu merencanakan belanja dengan lebih efisien.

Selain itu, pemahaman tentang penyebab fluktuasi harga membantu konsumen menerima dinamika pasar yang tidak selalu stabil. Ketidakpastian pasokan akibat kondisi alam atau distribusi memerlukan strategi belanja yang bijak, terutama bagi komoditas pokok yang rentan mengalami perubahan harga signifikan.

Dengan memperhatikan tren harga harian, masyarakat dapat menyesuaikan prioritas pembelian, memanfaatkan momen harga turun, dan mengurangi risiko pengeluaran berlebihan. Hal ini juga menjadi acuan penting bagi pihak pemerintah dan pedagang dalam merencanakan stok dan distribusi sembako agar stabilitas harga dapat lebih terjaga.

Terkini

Parfum Alfamart Pria Terbaik Paling Wangi dan Tahan Lama

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:56 WIB

3 Jenis Tabungan BRI Tanpa Potongan, Bebas Biaya Admin

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

AdaKami Ilegal atau Tidak? Inilah Fakta Terbaru 2025

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

2 Cara Refund Barang di Shopee yang sudah Diterima

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB