JAKARTA - Upaya memperkuat sistem transportasi publik di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) terus dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Melalui pengoperasian dua lintas utama LRT Jabodebek, perusahaan berkomitmen menghadirkan solusi mobilitas modern, ramah lingkungan, dan terintegrasi bagi masyarakat perkotaan.
Dua lintas layanan tersebut yakni Cibubur Line dan Bekasi Line, menjadi tulang punggung konektivitas antarkawasan padat penduduk menuju pusat aktivitas ekonomi di Jakarta. Keduanya bertemu di Stasiun Cawang, yang berfungsi sebagai titik transit utama dan simpul integrasi antarmoda transportasi.
Langkah ini memperkuat visi KAI untuk menciptakan ekosistem transportasi publik berbasis listrik yang efisien dan berkelanjutan.
Dua Lintas LRT Jabodebek Jadi Andalan Mobilitas Harian
KAI mengoperasikan Cibubur Line sepanjang 24,7 kilometer yang melayani rute dari Stasiun Harjamukti hingga Dukuh Atas BNI. Jalur ini melewati sejumlah titik strategis di Jakarta Timur dan Depok, yang dikenal sebagai kawasan permukiman padat serta pusat aktivitas harian.
Sementara itu, Bekasi Line membentang sepanjang 27,8 kilometer, menghubungkan Stasiun Jatimulya dengan Dukuh Atas BNI. Jalur ini melewati kawasan perkantoran, komersial, dan hunian di wilayah Bekasi hingga pusat kota Jakarta.
Secara keseluruhan, LRT Jabodebek kini melayani 18 stasiun di wilayah Jabodebek, yang tersambung dengan berbagai pusat kegiatan masyarakat seperti area pendidikan, bisnis, dan perkantoran. Sejak diresmikan pada 28 Agustus 2023, layanan ini terus menunjukkan peningkatan minat pengguna.
LRT Jabodebek Catat Pertumbuhan Pengguna yang Signifikan
Berdasarkan data KAI hingga Oktober 2025, LRT Jabodebek telah melayani lebih dari 48 juta pengguna sejak pertama kali beroperasi. Lonjakan ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap transportasi publik modern yang efisien dan nyaman.
Dalam periode Januari–September 2025, Bekasi Line mencatat lebih dari 11,3 juta pengguna, naik sekitar 41 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, Cibubur Line juga mengalami peningkatan signifikan dengan 9,3 juta pengguna, atau naik sekitar 43 persen.
Peningkatan tersebut tidak hanya mencerminkan tingginya permintaan mobilitas di kawasan penyangga Jakarta, tetapi juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada kualitas layanan dan ketepatan waktu yang ditawarkan LRT Jabodebek.
Komitmen KAI Hadirkan Transportasi Publik yang Nyaman dan Aman
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menegaskan bahwa pengoperasian dua lintas utama ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan masyarakat memiliki pilihan transportasi yang nyaman, aman, dan mudah dijangkau. LRT Jabodebek bukan hanya tentang perjalanan yang cepat, tetapi juga menghadirkan pengalaman bepergian yang lebih baik bagi pengguna,” ujar Purnomosidi dalam keterangan kepada RRI.
KAI tidak hanya fokus pada efisiensi waktu tempuh, tetapi juga memastikan seluruh aspek layanan memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan. Setiap rangkaian LRT dilengkapi fasilitas ramah disabilitas, area prioritas bagi lansia dan ibu hamil, serta sistem keamanan modern.
Integrasi Transportasi Jadi Kunci Mobilitas Jabodebek
Salah satu keunggulan utama LRT Jabodebek adalah integrasinya dengan berbagai moda transportasi lain. LRT ini terkoneksi langsung dengan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Whoosh, Commuter Line KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, TransJakarta, Mikrotrans, serta berbagai layanan angkutan kota lainnya.
Integrasi tersebut menjadikan LRT sebagai bagian penting dari sistem transportasi metropolitan yang saling terhubung, memudahkan masyarakat berpindah antar moda tanpa harus berganti lokasi jauh. Dengan sistem e-ticketing dan jadwal terintegrasi, pengguna bisa merencanakan perjalanan dengan lebih efisien.
Selain itu, setiap stasiun dilengkapi fasilitas ramah disabilitas, lift, toilet khusus, serta guiding block untuk membantu penyandang disabilitas dan pengguna lanjut usia.
Pelayanan Ramah Disabilitas dan Inovasi Berkelanjutan
KAI menempatkan aspek inklusivitas sebagai prioritas utama. Fasilitas ramah anak, ibu hamil, dan penyandang disabilitas disediakan di seluruh stasiun dan gerbong LRT. Tujuannya agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati transportasi publik yang setara dan aman.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menegaskan bahwa pelayanan publik yang berkualitas hanya bisa terwujud melalui kerja sama dan inovasi berkelanjutan.
“Ke depan, KAI bersama seluruh insan LRT Jabodebek akan terus berinovasi dan berkolaborasi. Tujuannya menghadirkan layanan yang semakin dekat dengan kebutuhan pengguna, serta mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi publik yang efisien dan berkelanjutan,” ujar Mahendro.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi antar lembaga dan dukungan masyarakat menjadi faktor penting untuk menjaga keberlanjutan operasional transportasi berbasis listrik seperti LRT Jabodebek.
Transportasi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Jabodebek
Sebagai moda transportasi berbasis listrik, LRT Jabodebek berperan penting dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan kemacetan di kawasan Jabodetabek.
Dengan perjalanan yang cepat, bebas polusi, serta sistem operasi otomatis, LRT menjadi simbol transformasi transportasi perkotaan menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien.
KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan, memperluas jangkauan rute, serta menghadirkan pengalaman perjalanan yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan.
Dengan pengoperasian dua lintas utama — Cibubur Line dan Bekasi Line — KAI tidak hanya memperkuat jaringan transportasi Jabodebek, tetapi juga membuka babak baru bagi mobilitas masyarakat perkotaan yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.