Kinerja CPIN Membaik, Didukung Kenaikan Harga Ayam dan Perbaikan Margin

Minggu, 12 Oktober 2025 | 10:39:16 WIB
Kinerja CPIN Membaik, Didukung Kenaikan Harga Ayam dan Perbaikan Margin

JAKARTA - Kinerja emiten sektor perunggasan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menunjukkan sinyal positif pada paruh kedua tahun 2025.

 Optimisme ini didorong oleh tren kenaikan harga ayam broiler nasional yang berlanjut hingga kuartal ketiga, sekaligus memberikan dorongan terhadap perbaikan margin keuntungan perusahaan.

Meski semester pertama tahun ini belum menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penjualan, peningkatan harga jual ayam menjadi katalis penting bagi perbaikan kinerja keuangan CPIN di sisa tahun berjalan.

Sepanjang semester I-2025, CPIN membukukan penjualan neto sebesar Rp33,06 triliun, naik tipis 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp32,96 triliun. 

Namun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru tumbuh lebih cepat, mencapai Rp1,9 triliun, atau naik 7,47% dari Rp1,77 triliun pada tahun sebelumnya.

Tren Harga Ayam Menguat, Dorong Optimisme Semester II

Salah satu faktor utama yang menopang perbaikan kinerja CPIN adalah kenaikan harga ayam broiler di tingkat nasional. Selama kuartal ketiga 2025, harga ayam menunjukkan tren penguatan setelah sebelumnya sempat tertekan akibat kelebihan pasokan dan permintaan yang melemah pada awal tahun.

Kenaikan harga ini memberikan efek langsung terhadap margin keuntungan CPIN, terutama di segmen pakan ternak dan penjualan ayam hidup (live bird) yang menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan. Dengan kondisi tersebut, CPIN diperkirakan dapat menekan beban produksi sekaligus meningkatkan profitabilitas.

Bagi industri perunggasan secara umum, momentum pemulihan harga ayam ini menjadi kabar baik setelah menghadapi tekanan selama dua tahun terakhir akibat fluktuasi biaya pakan dan ketidakpastian permintaan pasca-pandemi.

Perbaikan Margin Keuntungan Jadi Penopang

Selain dari kenaikan harga jual, perbaikan margin operasional juga menjadi faktor kunci yang memperkuat prospek CPIN pada semester II. 

Dengan manajemen yang lebih efisien dalam pengendalian biaya bahan baku, terutama jagung dan kedelai sebagai komponen utama pakan ternak, CPIN berhasil mempertahankan stabilitas margin di tengah volatilitas harga global.

Peningkatan margin tersebut sejalan dengan strategi perusahaan yang berfokus pada efisiensi rantai pasok dan peningkatan produktivitas peternakan, termasuk optimalisasi fasilitas produksi dan distribusi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Analis menilai bahwa langkah CPIN dalam menjaga keseimbangan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar menjadi strategi penting untuk menghindari kelebihan suplai yang kerap menekan harga di sektor ini.

Potensi Pertumbuhan di Sektor Konsumsi

Permintaan daging ayam di pasar domestik juga diproyeksikan terus meningkat seiring dengan pemulihan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang mulai menguat pada semester kedua tahun ini.

Daging ayam masih menjadi sumber protein hewani paling terjangkau bagi masyarakat Indonesia, dan faktor ini menjadikan CPIN berada pada posisi strategis dalam mengantisipasi lonjakan konsumsi, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.

Selain itu, perusahaan juga terus memperluas diversifikasi produk olahan melalui berbagai lini bisnis di bawah merek dagang yang sudah dikenal luas. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi CPIN dalam rantai pasok pangan nasional, tidak hanya sebagai produsen ayam, tetapi juga sebagai penyedia produk pangan bernilai tambah.

Prospek Saham CPIN di Tengah Pemulihan Industri

Dengan kombinasi antara kenaikan harga ayam, pengendalian biaya produksi, dan perbaikan margin, saham CPIN dinilai memiliki potensi untuk menguat pada paruh kedua 2025.

 Investor menilai momentum pemulihan ini sebagai sinyal positif bagi industri perunggasan yang selama ini bergerak dalam tekanan fluktuatif.

Kinerja keuangan CPIN yang stabil juga menjadi bukti kemampuan perusahaan mempertahankan profitabilitas meski dalam kondisi pasar yang penuh tantangan. 

Dengan strategi bisnis yang terintegrasi dari pakan ternak, pembibitan, hingga distribusi produk olahan, CPIN memiliki daya tahan yang relatif kuat terhadap guncangan pasar.

Beberapa analis memperkirakan, jika tren harga ayam dan efisiensi produksi terus berlanjut hingga akhir tahun, laba bersih CPIN bisa tumbuh dua digit pada laporan keuangan tahunan 2025.

Dukungan Sektor Pertanian dan Kebijakan Pemerintah

Selain faktor internal, dukungan dari kebijakan pemerintah di sektor pangan dan pertanian turut memperkuat prospek CPIN ke depan. 

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya menjaga stabilitas harga jagung lokal—bahan baku utama pakan ayam—agar tetap kompetitif dan mudah diakses oleh industri pakan.

Stabilitas harga pakan akan berpengaruh langsung pada biaya produksi ayam dan menjaga keseimbangan harga di tingkat konsumen. Hal ini diharapkan membantu menjaga permintaan tetap tinggi tanpa menekan margin produsen.

Kebijakan tersebut, jika diiringi dengan peningkatan efisiensi industri perunggasan, akan memperkokoh posisi CPIN sebagai salah satu emiten unggulan di sektor agribisnis Indonesia.

Kesimpulan

Dengan tren harga ayam yang terus menguat dan perbaikan efisiensi di sisi produksi, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diprediksi akan menutup tahun 2025 dengan kinerja yang lebih baik dibandingkan semester pertama.

Kombinasi antara kenaikan penjualan, perbaikan margin, dan dukungan fundamental industri menjadikan saham CPIN tetap menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang.

Ke depan, fokus CPIN pada penguatan rantai pasok, diversifikasi produk, serta efisiensi operasional diperkirakan akan menjadi motor utama pertumbuhan perusahaan, sekaligus mempertegas posisinya sebagai pemimpin pasar di industri perunggasan nasional.

Terkini