LeBron James Absen Awal Musim NBA Karena Cedera Saraf

Minggu, 12 Oktober 2025 | 14:32:59 WIB
LeBron James Absen Awal Musim NBA Karena Cedera Saraf

JAKARTA - Musim baru NBA 2025/2026 belum dimulai, tetapi Los Angeles Lakers sudah harus menghadapi kabar kurang menyenangkan. Bintang utama mereka, LeBron James, dipastikan absen di awal musim akibat gangguan saraf sciatica di bagian kanan tubuhnya. 

Kondisi ini membuat pemain berusia 40 tahun itu harus menepi selama tiga hingga empat pekan untuk menjalani pemulihan intensif.

Menurut laporan ESPN, James belum menjalani latihan penuh sejak dimulainya pemusatan latihan Lakers. Ia juga sudah absen dalam dua pertandingan pramusim karena iritasi saraf yang dirasakan pada bagian gluteus. 

Pelatih Lakers, JJ Redick, menjelaskan bahwa tim medis menemukan adanya gangguan saraf yang membutuhkan penanganan hati-hati agar tidak menimbulkan efek jangka panjang pada kebugaran sang pemain.

Redick memastikan bahwa pihak tim tidak akan memaksakan kondisi James untuk kembali ke lapangan sebelum benar-benar pulih. “LeBron berada dalam lini masanya sendiri,” kata Redick sebelum diagnosis resmi mengenai sciatica diumumkan kepada publik.

Cedera sciatica sendiri merupakan gangguan pada saraf skiatik yang bermula dari tulang belakang bagian bawah dan menjalar ke punggung bawah, pinggul, hingga kaki. 

Gejalanya bisa berupa nyeri tajam, kesemutan, atau bahkan mati rasa di sepanjang jalur saraf tersebut. Proses pemulihannya tidak instan dan membutuhkan waktu bertahap, terutama bagi atlet profesional yang setiap hari mengandalkan kekuatan otot dan mobilitas tinggi.

Dengan kondisi tersebut, LeBron James hampir dipastikan absen dalam laga pembuka musim Lakers yang akan digelar pada 21 Oktober mendatang melawan Golden State Warriors. 

Situasi ini menjadi pukulan bagi tim yang berharap memulai musim dengan performa penuh setelah menambahkan beberapa pemain baru, termasuk bintang muda Luka Doncic yang didatangkan untuk memperkuat lini serang.

Sebelumnya, James sempat berharap bisa tampil di laga pembuka musim meski absen di sepanjang pramusim. Namun, evaluasi tim medis menunjukkan bahwa risiko cedera ulang terlalu tinggi jika ia dipaksakan bermain. 

Karena itu, Lakers memutuskan untuk memberi waktu istirahat lebih panjang agar James bisa pulih total dan kembali dalam kondisi terbaik. LeBron James sendiri saat ini memasuki musim ke-23 dalam karier profesionalnya di NBA sebuah pencapaian langka yang hanya diraih oleh segelintir pemain.

 Meski usianya tidak muda lagi, kontribusinya bagi Lakers masih sangat besar. Dalam musim sebelumnya, ia tetap menjadi salah satu pemain dengan rata-rata poin tertinggi di tim dan berperan penting dalam membawa Lakers ke babak playoff.

Absennya LeBron di awal musim tentu menjadi ujian bagi pelatih JJ Redick yang baru saja menakhodai Lakers. Ia harus mencari cara agar tim tetap kompetitif tanpa kehadiran sang megabintang di beberapa laga awal. 

Salah satu opsi yang kemungkinan besar diambil adalah memberi peran lebih besar kepada Luka Doncic dan Anthony Davis dalam mendistribusikan bola serta mencetak angka.

Selain itu, Lakers juga akan memanfaatkan kedalaman skuad yang mereka miliki untuk menjaga kestabilan performa tim. Pemain-pemain muda seperti Austin Reaves dan Rui Hachimura diprediksi akan mendapatkan menit bermain lebih banyak selama James absen.

Dari sisi medis, gangguan sciatica pada atlet profesional seperti LeBron James biasanya diakibatkan oleh tekanan berlebih pada tulang belakang atau otot sekitar punggung bawah. Aktivitas fisik intensif selama bertahun-tahun, ditambah jadwal padat di NBA, membuat area tersebut rentan mengalami peradangan. 

Para ahli menilai bahwa pada usia 40 tahun, risiko cedera seperti ini semakin meningkat karena elastisitas otot dan daya tahan tubuh mulai menurun.Meski begitu, dengan pengalaman dan dedikasinya terhadap kebugaran tubuh, James diyakini mampu pulih sesuai jadwal. 

Ia dikenal sebagai pemain yang disiplin dalam menjaga kondisi fisiknya, bahkan rela menghabiskan jutaan dolar setiap tahun untuk perawatan dan pemulihan tubuhnya. 

Hal ini membuat banyak pihak optimistis bahwa masa pemulihan tiga hingga empat pekan bisa dijalani dengan baik tanpa komplikasi tambahan.

Bagi penggemar Lakers, absennya LeBron James mungkin terasa berat, namun keputusan tim untuk memberi waktu istirahat penuh dinilai langkah yang bijak.

 Dengan kompetisi yang panjang dan padat, memaksakan James tampil lebih awal bisa memperburuk kondisinya dan berisiko menimbulkan cedera baru yang lebih serius. Dalam konteks persaingan NBA musim ini, kehadiran James tetap menjadi kunci penting bagi Lakers. 

Kolaborasinya dengan Luka Doncic diharapkan mampu menciptakan kombinasi baru yang solid di lini depan. Karena itu, proses pemulihan yang maksimal menjadi prioritas agar James dapat kembali memperkuat tim di saat yang tepat.

Selain fokus pada pemulihan, pelatih JJ Redick juga akan memanfaatkan momen ini untuk memperkuat chemistry antar pemain lain di skuad. Dengan rotasi yang lebih fleksibel, Lakers bisa menguji strategi baru yang akan digunakan sepanjang musim.

LeBron James sendiri belum memberikan pernyataan langsung kepada media terkait kondisi terbarunya. Namun, beberapa sumber internal Lakers menyebutkan bahwa sang bintang tetap mengikuti program latihan ringan di bawah pengawasan tim medis.

 Ia juga dikabarkan menjaga komunikasi intens dengan pelatih untuk memantau perkembangan tim selama masa pemulihan.

Cedera sciatica mungkin bukan cedera berat seperti patah tulang atau robek ligamen, tetapi bagi pemain veteran, gangguan saraf seperti ini bisa berdampak besar terhadap mobilitas dan performa. 

Karena itu, setiap langkah pemulihan akan dijalankan secara hati-hati dan terukur. Dengan segala pengalamannya, LeBron James diyakini mampu kembali dengan performa kompetitif begitu dinyatakan pulih sepenuhnya. 

Lakers dan para pendukungnya kini hanya perlu bersabar menunggu kembalinya sang legenda ke lapangan untuk melanjutkan kiprahnya di musim ke-23 karier gemilangnya di NBA.

Terkini